Tuesday, March 19, 2024
Berita Teknologi

Mahasiswa Indonesia Terbaik di Ajang Keamanan Cyber Asia Pasifik

Firman Azhari (tengah) saat menerima penghargaan "Best Paper" dalam Kaspersky CyberSecurity for the Next Generation - Asia Pacific & MEA Cup
Firman Azhari (tengah) saat menerima penghargaan “Best Paper” dalam Kaspersky CyberSecurity for the Next Generation – Asia Pacific & MEA Cup

Jakarta, Minggu – Indonesia memang patut diperhitungkan dalam hal keamanan teknologi. Salah satu buktinya ditunjukkan oleh mahasiswa S2 asal Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STIE) Institut Teknologi Bandung (ITB), Firman Azhari, yang berhasil memenangkan kompetisi Kaspersky CyberSecurity for the Next Generation – Asia Pacific & MEA Cup 2013, di Singapura, Sabtu (30/3).

Firman terpilih sebagai peserta dengan makalah terbaik, bersaing dengan 14 orang finalis lain dari Singapura, Australia, Hongkong, India, Jepang, Iran dan Afrika Selatan. Perjalanan Firman pun tidak mudah, karena ia harus berhadapan dengan peserta yang datang dari beragam tingkat pendidikan, mulai dari sarjana, master hingga yang bergelar doktor.

Firman harus menyampaikan makalahnya yang berjudul “Detection of Security Vulnerability in Indonesian Near Field Communication (NFC) Applications” dalam waktu 15 menit di hadapan para pakar kemanan cyber yang diundang oleh Kaspersky. Mereka terdiri dari praktisi, peneliti dan dosen yang kerap berkecimpung di bidang keamanan informasi. Menurut Firman, makalahnya ini membahas penemuan tentang bagaimana rapuhnya keamanan pada aplikasi-aplikasi yang menggunakan teknologi NFC. “Saat presentasi, saya melakukan demonstrasi untuk memperlihatkan betapa cepat dan mudah untuk mendapatkan data atau identitas seseorang dengan menggunakan perangkat dengan sistem operasi Android,” jelas Firman dalam blog-nya. Padahal, menurut Firman, aplikasi NFC ini banyak dipakai sebagai teknologi kunci untuk melakukan pembayaran transportasi publik hingga akses kontrol gedung-gedung dengan standar keamanan tinggi.

Kendati berhasil menemukan kelemahan pada teknologi NFC yang terbilang baru, Firman juga mempresentasikan solusi untuk mengatasi kemungkinan serangan oleh orang jahat supaya pengguna tetap aman dari tindakan orang yang tidak bertanggung jawab.

Firman meraih predikat Best Paper mengalahkan Yuxin Meng (Hong Kong) di peringkat kedua dan Rayne Reid (Afrika Selatan) di peringkat ke tiga. Atas prestasinya ini Firman berhak untuk mewakili kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah – Afrika pada konferensi puncak yang akan dilaksanakan di London, Inggris.

Brama Setyadi

Is a sushi and wife lover. Always curious about any "magic" done by technology. Photography is also my middle name.

Komentar kamu