Hore, Indonesia Keluar dari Daftar Penghasil Spam Terbesar Dunia
JAKARTA, RABU – Ada kabar menyenangkan datang dari Kaspersky Lab. Pada bulan Februari, negara kita berhasil keluar dari daftar 10 penghasil spam terbesar di dunia. Kini, Indonesia berada di peringkat 18, di bawah Ukraina dan di atas Kolombia.
Penghasil spam terbesar di dunia sendiri adalah negara adidaya Amerika. Posisi kedua diduduki oleh Cina. Berikutnya adalah Korea Selatan. Negara ginseng ini merupakan penghasil spam terbesar di dunia selama dua bulan: Januari dan Februari. Korea Selatan juga menjadi penghasil spam terbesar di Asia. Sasaran bidik spammer Korea Selatan adalah Eropa. Sementara negara yang paling banyak diserang via e-mail berbahaya adalah Italia.
Kegiatan spammer, demikian data Kaspersky Lab, mulai meningkat sejak Februari. Jika dibandingkan rata-rata bulan Januari dan tiga bulan terakhir 2012, aktivitas spammer dalam e-mail lebih tinggi. naik sekitar 13% dan rata-rata 71%. Subjek finansial tetap menjadi iming-iming terpopuler dalam penyebar malware via e-mail. Umumnya spammer menggunakan Trojan-Banker.HMTLAgent.p. Trojan pencuri data sensitif sistem online perbankan ini muncul dalam bentuk situs HTML serupa form pendaftaran bank terkenal atau pembayaran elektronik (e-pay).
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
E-mail massal terbanyak dikirim dengan mencatut nama Google. Di e-mail ‘palsu’ tersebut, pengguna diberitahu kalau resume mereka sedang dicek Google dan disarankan untuk membuka lampiran file untuk mengecek kebenaran data masing-masing. Lampiran dalam e-mail berbentuk arsip zip ternyata berisi malware yang didesain untuk mencuri password dan data penting lainnya di komputer pengguna.
Darya Gudkova ( Head of Content Analysis & Research, Kaspersky Lab) dalam siaran persnya mewanti-wanti pengguna agar ekstra hati-hati jika menerima e-mail dengan lampiran berisi form pendaftaran dari kalangan perbankan. “Situs online banking hanya boleh diakses dan dibuka melalui browser langsung,” tegasnya.