Thursday, March 28, 2024
Berita Teknologi

Hiii, Ponsel Picu Kanker Otak

ponsel dan kankerJAKARTA, PCplus – Bahaya tidak sih radiasi dari ponsel? Kabarnya bisa menyebabkan kanker otak? Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah meneliti kemungkinan hubungan antara ponsel dan kanker. Hasilnya macam-macam.

Studi besar di Australia yang dirilis bulan ini melacak kejadian kanker otak dari 1982 sampai 2012 dan membandingkannya dengan pemakaian ponsel, yang kini dimiiiki 90% populasi negara kanguru itu dalam kurun waktu tersebut. Bahkan dengan menyertakan lag time 10 tahun dari paparan pertama terhadap radiasi, studi itu mendapatkan tidak ada peningkatan kanker yang terkait dengan penggunaan ponsel. Studi-studi sebelumnya dengan tujuan yang sama juga tidak berhasil menemukan hubungan antara kanker dan pemakaian ponsel.

Studi terakhir, dirilis online Kamis lalu, bikin ruwet suasana. Para peneliti pada National Toxicology Program pemerintah AS menghabiskan dua tahun untuk memaparkan 2500 tikus ke beragam tingkat radiasi yang dipancarkan oleh dua protoko nirkabel yang umum dipakai ponsel, GSM dan CDMA, pada frekuensi 900MHz atau 1900MHz. Ternyata, hanya ada sedikit peningkatan kejadian glioma (kanker otak), dan schwannoma (tumor yang ditemukan di jantung tikus jantan). Tikus-tikus betina dan yang terpapar di rahim tidak menunjukkan peningkatan kejadian tumor.

Pada 2011, WHO memasukkan ponsel sebagai grup karsinogen 2B. Ini karena studi Interphone tahun 2007 menyebutkan bahwa pengguna berat ponsel beresiko menderita glioma 40% lebih tinggi diandingkan grup lainnya. Tetapi klasifikasi 2B ini agak membingungkan karena menyertakan DDT pestisida dan gas buangan mobil, kopi dan acar sayuran. Kalimat resmi dimasukkan ke grup 2B berarti ponsel “kemungkinan bersifat karsinogen terhadap manusia.”

Hasil studi terakhir di atas bahkan membuat segalanya lebih keruh lagi. Sebab tikus-tikus jantan yang terpapar radiasi ponsel ternyata hidup lebih lama dibandingkan grup pengontrol.

Plus berkembang opini yang berbeda, tergantung pada siapa yang bicara. Ron Melnick, mantan peneliti di NTP yang menjalankan proyek itu sampai ia pensiun di tahun 2009, mengatakan pada Wall Street Journal, “Kalau orang bilang tidak ada resikonya, menurut saya pernyataan itu sudah berhenti di situ saja.”

Sementara The National Institutes of Health belum memberikan keputusan, dan merilis pernyataan yang menekankan tidak adanya penemuan bukti resiko kanker di studi-studi sebelumnya.

Jadi, apa dong artinya bagi kita para pengguna ponsel? Ya, sama saja seperti sebelum studi itu keluar deh. Maksudnya, tidak ada alasan untuk memertanyakan studi NTP, dan ini mungkin akan memicu debat kusir. Intinya, sampai hasil serupa (yang terjadi pada tikus percobaan) direplikasi pada manusia, kita tak perlu terlalu kuatir.

Wiwiek Juwono

Senior Editor di InfoKomputer dan PCplus. Memiliki spesialisasi di penulisan fitur, berita, serta pengujian gadget dan asesori komputer