SINGAPURA, RABU – Casing-nya yang hitam pekat itu terlihat garang sekaligus nyentrik dengan warna-warna LED menghiasi tombol keyboard, sisi-sisi casing, maupun bingkai layarnya. Secara fisik, ia memang tak beda jauh dengan Alienware 15x atau 17x. Namun dimensinya lebih kecil. Ini dikarenakan ukuran layarnya menjadi 11,6″.
Kendati demikian, samaCT0-101 CV0-001 seperti kedua kakaknya yang hadir sejak awal tahun ini Alienware 11x ini khusus ditujukan kepada kalangan gamer papan atas. Seri 11x ini punya kelebihan yang tidak ada di seri 15x dan 17x.
“Portabilitas dan daya tahan baterai yang panjang adalah dua poin utama Alienware 11x,” tandas Ian Chapman-Banks (General Manager, Consumer, AP, Dell Global B.V. (Singapore Branch) saat memperkenalkan Alienware 11x di hadapan para wartawan Asean, termasuk PCplus, di Singapura (1/2).
Menurut Ian, portabilitas dan keawetan daya tahan baterai merupakan dua hal yang dituntut gamer dari sebuah notebook. Ini di samping kemampuan grafis dan besarnya memori. Dan semuanya bisa dipenuhi oleh Alienware 11x.
“Tahan 6,5 jam,” tandas Ian tentang baterai yang terpasang pada notebook yang menggunakan prosesor ULV Intel Core Duao SU7300 1,3GHz dengan memori 3GB serta grafis Nvidia GeForce GT 335M dan sistem operasi Windows 7 Ultimate 64-bit itu.
Ukuran layar yang lebih kecil (11,6″) dibandingkan dua seri sebelumnya ini sengaja dipilih demi mengurangi bobot notebook. Sebab makin besar layar, makin besar pula dimensi notebook yang berdampak pada penambahan bobot.
Lihat saja bagaimana Alienware 15x dan 17x. Yang pertama menyajikan layar 15 inci, sedang yang kedua 17 inci. Lebar dan nikmat, tetapi berat. Alienware 15x misalnya berbobot 4kg, seangkan bobot Alienware 17xmencapai 5kg. Sangat membebani bila harus dipanggul bukan? Kontras dengan Alienware 11x yang hanya berbobot 4,5 pound atau sekitar 2kg.
Kendati begitu, menurut Ian, fitur dan kemampuan Alienware 11x yang pada ajang CES (Consumer Electronics Show) di Lass Vegas Januari lalu diberi penghargaan oleh CNET sebagai platform gaming terbaik itu tidak kalah dari saudaranya.
“Ini sama powerful-nya dengan Alienware 15x atau 17x. Grafisnya 1GB, Dual core, memori 1GB. Cuma yang ini dimensinya lebih kecil sehingga masih enak dibawa-bawa,” urai Ian. “Enak buat gamer, tinggal tancapkan ke pesawat TV karena tersedia koneksi HDMI,” tambahnya. Spesifikasi lainnya mencakup port IEEE1394a, port RJ-45, 3 port USB 2.0, 3-in-1 card reader, 2 konektor audio-out, dan jack audio.
Tapi mengapa layar 11″ yang dipilih, bukan 13″? Alasannya adalah unsur portabilitas. “Selain itu beda dari 11″ ke 13″ tidak banyak, hanya terpaut 2″. Poin utama kami adalah portabilitas dan daya tahan baterai, yang keduanya dipentingkan gamer,” tegas Ian.
Tertarik untuk memilikinya? Sabar sedikit, karena menurut Willy Hendrojudo (Marketing Manager, Consumer, Dell Indonesia), notebook Alienware 11x baru akan tersedia akhir Februari. Namun ia optimis Alienware 11x akan lebih laku dibandingkan kedua kakaknya yang sudah hadir sejak awal tahun ini. “Yang 15x dengan harga USD 2299 responnya bagus karena harganya . Stoknya selalu habis. Kalau yang 17x berat bobotnya,” kata Willy.
“Alienware 11x ini ditujukan untuk gamer yang suka traveling. Juga untuk eksekutif yang pakai notebook untuk kerja dan juga sesekali main game. Ini kinerja grafisnya mulus, tidak panas karena pakai prosesor ULV,” tegas Willy.
Nah, agar kenikmatan bermain game Counterstrike atau game-game lain di notebook khusus ini tambah mantap, silakan menambahkan asesori khas Alienware, seperti headset Alienware TactX, mouse Alienware TactX yang dibandrol Rp 600 ribuan, atau keyboard Alienware TactX yang dijual USD 90.