Pasar Cetak 3D Diprediksi ‘Meledak’
JAKARTA, PCplus – Menurut laporan dari MarketsandMarkets, industri cetak 3D akan mengalami ledakan pertumbuhan dalam beberapa tahun mendatang. Pada tahun 2020, industri akan melonjak sampai US$ 8,4 miliar, dengan pertumbuhan tahunan gabungan 23%.
Pemicu terbesar pertumbuhan tersebut adalah dua industri: perawatan kesehatan dan luar angkasa. Selain itu juga hobiis, produsen dan sejenisnya. Dan kendati Amerika menjadi pemimpin pertumbuhan di dunia, Eropa diperkirakan akan menyalip AS secara pendapatan pada tahun 2020. Kawasan APAC juga akan menunjukkan banyak pertumbuhan.
Pertumbuhan industri cetak 3D ini disebabkan oleh perkembangan teknologi, kemampuan untuk mempersingkat waktu-ke-pasar (market-time), paten yang sudah kadaluarsa, dan investasi pemerintah. Industri ini juga akan melibatkan lebih banyak material, seperti polimer, baja dan alloy, keramik dan bahkan jaringan hidup.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Salah satu contoh penggunaan mesin cetak 3D adalah untuk mencetak mata palsu (prosthetic eye). Ini dilakukan oleh Frip Design Research dari London dan Manchester Metropolitan University. Dengan cetak 3D, mereka bisa mencetak 150 mata prosthetic dalam tempo satu jam. Tanpa cetak 3D, mata harus dicetak satu per satu dan memakan waktu beberapa minggu sebelum pasien bisa menerimanya.
Intinya, industri cetak 3D masih terbuka lebar dan menunggu inovasi dan investasi. Perusahaan-perusahaan yang masuk lebih awal ke ajang ini diperkirakan akan meraup banyak keuntungan.