Tuesday, March 19, 2024
AsesorisReview Produk

Review Bolt 4G LTE

Paket Modem WIFI 4G LTE Bolt. (PCplus/Brama Setyadi)
Paket Modem WIFI 4G LTE Bolt. (PCplus/Brama)

UPDATE: Simak kinerja Bolt 4G LTE di seputaran Jakarta di artikel ini

PCplus – Impian mendapatkan internet mobile super cepat kian dekat. Kini telah hadir Bolt, layanan internet super cepat berbasis teknologi LTE. Layanan Bolt sendiri milik Internux, namun dalam pengoperasiannya, Internux bekerjasama dengan First Media yang kita kenal dengan layanan memiliki infrastruktur yang telah teruji. Internux sendiri mendapatkan ijin pengoperasian LTE hanya di kawasan Jakarta dan Banten, yang menjelaskan mengapa layanan Bolt baru tersedia di area tersebut.

Bagi yang belum tahu, LTE atau Long Term Evolution adalah standar komunikasi nirkabel yang berbasis GSM. Teknologi LTE sering disebut 4G karena menawarkan kecepatan setingkat di atas HSDPA yang . Spesifikasi LTE menyebut teknologi ini bisa mencapai kecepatan download maksimal 300 Mbps dan upload 75 Mbps, meski layanan Bolt “hanya” menjanjikan kecepatan download sampai 72Mbps.

Sebenarnya, pihak Internux sudah membagikan modem Bolt LTE sejak beberapa waktu lalu. Namun saat itu proses aktivasi belum bisa dilakukan, yang berujung pada kebetean banyak orang terhadap layanan ini. Namun di pertengahan Desember 2013, aktivasi sudah bisa dilakukan.

PCplus telah mendapatkan modem Bolt yang sudah diaktivasi di pertengahan Desember 2013 kemarin. Kami pun telah melakukan serangkaian pengujian yang hasilnya kami tuangkan dalam artikel berikut ini.

Kelengkapan

Kartu Bolt 4G LTE dalam format mini SIM. (PCplus/Brama Setyadi)
Kartu Bolt 4G LTE dalam format mini SIM. (PCplus/Brama)

Dalam kemasan Bolt, terdapat modem ZTE MF90, SIM Card, kabel USB, buku manual, serta kartu garansi. Yang pertama kamu harus lakukan adalah memasang SIM card ke slot yang berada di balik tutup cover belakang modem. SIM card itu sendiri hadir dalam format mini-SIM card. Setelah itu, kamu tinggal menyalakan modem.

Ada tiga lampu indikator yang berada display modem tersebut. Indikator di sisi kiri (warna hijau dan merah) menunjukkan kapasitas baterai, indikator tengah menunjukkan kondisi WiFi, sementara indikator kanan menunjukkan ketersediaan jaringan. Bicara soal indikator kondisi jaringan, informasi yang ditnujukkan hanya ketika modem terhubung ke jaringan (berwarna biru) atau tidak (berwarna merah). Tidak ada indikator yang menunjukkan kekuatan sinyal di sebuah titik, sehingga tidak mudah mengetahui kekuatan sinyal di sebuah daerah.

Namun kamu bisa mengetahui kekuatan sinyal jika masuk ke alamat web modem Bolt tersebut. Tidak cuma kekuatan sinyal, namun kamu juga bisa mengecek status penggunan, dan sisa kuota.

Sebelum bisa terhubung ke jaringan Bolt, kamu harus melakukan aktivasi terlebih dahulu di halaman ini. Cukup dengan memasukkan nomor Bolt dan PUK, proses aktivasi sudah terjadi. Unit uji yang kami dapatkan sendiri sudah teraktivasi saat datang, sehingga kami tidak memiliki pengalaman berapa lama waktu yang diperlukan dari proses aktivasi sampai layanan siap digunakan. Namun menurut pihak Bolt, aktivasi akan terjadi sesaat setelah kamu melakukan proses aktivasi.

Penggunaan Bolt sendiri kurang lebih sama seperti kamu menggunakan mobile WiFi (MiFi) pada umumnya. Kamu hanya perlu terhubung ke MiFi Bolt menggunakan koneksi WiFi atau kabel. Jika ingin terhubung via WiFi, kamu hanya perlu memasukkan SSID (nama WiFi) dan password yang telah ditulis di balik cover belakang Bolt. Sedangkan jika menggunakan kabel, kamu perlu menjalankan software yang sudah tertanam di modem.

Hasil Pengujian

Kami menguji internet Bolt di kantor kami yang terletak di di bilangan Kebun Jeruk, Jakarta. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Speed Test yang terpasang di smartphone Lenovo S920. Kami melakukan pengujian di berbagai titik kantor kami yang memiliki ketinggian 8 lantai.

Hasilnya, kecepatan tertinggi yang kami dapatkan adalah download 8,44Mbps, upload 3,64 Mbps, dan ping 55ms untuk server Jakarta. Sedangkan untuk server Singapura, nilainya sedikit turun (7,38/3,54/84).

Namun nilai tersebut kami dapat di satu titik di lantai 2 kantor kami. Yang agak unik, hanya dengan bergeser sekitar 50 meter, kecepatan yang kami dapat turun drastis menjadi  0,23/0,06/486 ms. Pada posisi kedua, posisinya memang sedikit tertutup gedung sebelah, namun kami tidak menduga penurunan yang terjadi bisa begitu drastis.

gambar 3

Kami juga tidak berhasil mendapatkan nilai lebih tinggi di bagian kantor lain, termasuk ketika kami berada di area parkir depan kantor maupun lantai 8 gedung. Nilai yang kami dapat bervariasi di angka download 2,95-3,46 Mbps, upload 2,7-3,04 Mbps, dan ping 450-486 ms.

Paket yang Ditawarkan

Pihak Internux menawarkan Bolt dalam paket prabayar dan pascabayar. Untuk prabayar, paket termurah adalah paket USB modem seharga Rp. 199 ribu. Pada paket ini, kamu mendapatkan kuota 8GB dan modem USB ZTE MF825A. Karena modemnya cuma USB, berarti kamu hanya bisa menggunakannya di notebook atau komputer desktop.

Jika ingin menggunakan Bolt untuk berbagai perangkat, kamu sebaiknya memilih paket Bolt Mobile WiFi seperti yang PCplus uji kali ini. Kuotanya sama (8GB) namun harga paketnya menjadi Rp. 299 ribu. Sedangkan jika ingin menggunakan di rumah, kamu bisa menggunakan paket Home Router seharga Rp. 1,199 juta.

Sedangkan paket pascabayar dibandrol dengan harga Rp. 149 ribu/bulan dengan kuota unlimited dan FUP 20GB/bulan. Atau jika ingin menggunakan Home Router, harganya sedikit lebih tinggi (p. 249 ribu/bulan) namun dengan FUP 30GB/bulan. Untuk seluruh paket pascabayar, kamu harus berlangganan minimal 12 bulan dan membayar menggunakan kartu kredit.

Kesimpulan (Awal)

Agak terlalu dini untuk menilai kualitas layanan Bolt karena kami baru menguji layanan ini di satu titik dan belum ada “saingan” dari pengguna Bolt lainnya. Namun kami sangat berharap kecepatan download di angka 8Mbps bisa terjadi secara konsisten di semua titik.

Namun justru di situlah sumber kerisauan kami. Pengujian awal kami terhadap Bolt menunjukkan inkonsistensi di sisi kecepatan. Perubahan sedikit saja di sisi tempat bisa menyebabkan kecepatan download melorot di bawah angka 1 Mbps.

Namun sekali lagi, pengujian ini baru merupakan awal dari serangkaian pengujian yang akan kami lakukan. Saat ini kami dalam proses pengujian Bolt di berbagai titik di Jakarta di berbagai waktu. Dengan pengujian yang lebih mendalam, PCplus berharap kamu bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kualitas layanan Bolt.

Stay tune!

Wisnu Nugroho

Managing Editor InfoKomputer dan PCplus. Memiliki spesialisasi penulisan fitur untuk bidang telekomunikasi dan solusi enterprise.