UKM Indonesia: Malu-malu Tampil di Internet
Jakarta – Dari 55 juta pelaku UKM yang ada di tanah air, baru 75 ribu pelaku UKM yang memanfaatkan internet untuk menunjang usaha mereka. Ini merupakan hasil riset AMI pada Mei 2013. Padahal, transaksi e-commerce di tanah air didorong oleh 4,6 juta pengguna. Jumlah ini bahkan akan meningkat dua kali lipat pada 2016.
Dengan jumlah pengusaha sebesar itu, Indonesia ternyata menguasai sekitar seperempat dari potensi pertumbuhan pasar pengusaha kecil menengah di Asean. Angka yang paling besar diantara negara Asean lain, diikuti oleh Thailand dan Philipina. Masih berdasarkan riset yang sama, potensi pasar UKM di Indonesia pada 2014 ini bernilai sekitar Rp7,7 triliun. Pasar sebesar ini pun terus tumbuh 12% dari tahun ke tahun. Sementara total pasar UKM di Asean mencapai USD 2,5 miliar.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Nah, dari jumlah UKM yang sebanyak dan sebesar itu, 55%-nya berkumpul di area Jabodetabek. Besar pasar untuk usaha menengah sebesar USD 235 juta dan usaha kecil USD 126 juta. Disusul dengan surabaya sebesar USD48juta untuk usaha menengah dan USD 34juta untuk usaha kecil. Kota ketiga adalah Medan dengan USD 36 juta untuk usaha menengah dan USD 25 juta untuk usaha kecil.
Melihat potensi pasar UKM Indonesia, Cisco sengaja membidik pengusaha UKM untuk pasar online mereka di Indonesia, beli.cisco.com. Karena Cisco menilai potensi pertumbuhan ekonomi pelaku UKM di Indonesia paling besar diantara negara kawasan Asean lainnya. Sebab bagi Cisco, pertumbuhan pasar UKM akan diikuti dengan adopsi teknologi informasi, entah untuk memperkuat eksistensi mereka di internet; menambah perangkat jaringan, jaringan nirkabel, untuk kemudahan akses internet. Kebutuhan switch, routing, dan lainnya untuk memudahkan pengaturan jaringan dalam kantor. Atau untuk memanfaatkan solusi unified communication untuk berkomuniksi dengan kantor cabang di lain kota.
Lebih lanjut, Veronique Boudaud, Senior Director for Technical Sevices for Cisco in Asia Pasific and India menyebutkan strategi pasar online sengaja diterapkan Cisco di Indonesia. Sebab, adanya karakteristik khas dari pasar Indonesia sebagai hypergrowth market, bersama Cina, India, Meksiko, dan Brazil. “Disini kita lihat volume transaksi banyak namun dengan nilai kecil. Berbeda dengan pasar negara maju yang kebanyakan enterprise dan telco. Maka strategi untuk emerging country adalah belicisco.com. Platform online virtual yang memberikan produk, layanan dan solusi dari berbagai partner yang fokus pada UKM ke dalam satu layanan dagang dan kolaborasi bagi pelanggan UKM di Indonesia.”