Oculus Rift: Gerbang Menuju Dunia Virtual

The Oculus Rift headset is tested by attendees at the Eurogamer Expo at Earls Court in London.

Era masa depan tampaknya sudah mulai menghampiri kita. Perkembangan teknologi yang makin maju membuat hal yang dulunya hanya ada di khayalan ataupun film-film jenis science fiction, kini makin mendekati kenyataan. Salah satu contoh kecilnya yaitu teknologi virtual yang sebentar lagi bakal bisa dinikmati secara luas melalui salah satu perangkat yang saat ini menjadi perbincangan, yaitu Oculus Rift.

Apa itu Oculus Rift?

Oculus Rift merupakan sebuah perangkat headset yang menampilkan lingkungan virtual reality yang diciptakan bagi para gamer. Dengannya, pengguna akan merasakan pengalaman seperti masuk ke dalam dunia game yang sedang dimainkannya. Perangkat ini akan menghasilkan tampilan tiga dimensi yang berbeda dengan tampilan 3D menggunakan kacatamata yang saat ini banyak beredar. Tampilan pandangan pengguna sangat luas kemanapun arah kepala bergerak dan mata memandang. Oculus memiliki sensor khusus sehingga pergerakan kepala yang dilakukan akan langsung diterjemahkan ke dalam gerakan pada dunia virtual sehingga pengguna bisa bebas menjelajah dunia virtual.

Awal pengembangan

or-2

Ide pembuatan Oculus Rift dicetuskan oleh Palmer Luckey yang mulai mengembangkannya sejak 2012. Kala itu memang telah ada beberapa perangkat headset berbasis virtual reality yang hadir dipasaran, namun tidak ada yang memberikan pengalaman bermain game yang benar-benar mendalam dan memuaskan pengguna. Kendala lain yaitu harga jual yang masih sangat tinggi dan kebanyakan masih digunakan untuk kalangan terbatas seperti militer ataupun untuk penelitian ilmiah. Atas dasar itu Palmer membangun sebuah tim yang terdiri dari orang-orang sesama penggila game yang memiliki visi sama, yaitu hendak mengubah cara dan mendapatkan pengalaman berbeda saat bermain game. Tidak heran moto yang digunakannya yaitu designed by gamers, for gamers.

Berawal di Kickstarter

or-3

Oculus Rift Developer Kit merupakan versi awal yang diperkenalkan ke publik melalui Kickstarter.Kickstarter sendiri merupakan situs penggalangan dana yang bertujuan menjembatani antara pembuat proyek dengan pemberi dana guna mewujudkan proyek kreatifitasnya. Melalui Kickstarter, Oculus Rift berhasil mengumpulkan dana hingga sekitar US$2,4 juta dari target yang ‘hanya’ US$250.000. Jumlah ini menjadikannya salah satu proyek yang mampu mengumpulkan dana tertinggi di Kickstarter. Dari sini jelas terlihat ketertarikan para backers (pemberi dana) agar perangkat ini bisa segera dikembangkan dan diluncurkan ke pasar.

Versi Oculus Rift

Oculus Rift Development Version

Oculus Rift Developer Kit merupakan versi pertama yang ditawarkan ke publik melalui Kickstarter. Ditawarkan dengan harga yang terbilang terjangkau yaitu sekitar US$300, Awalnya, Oculus menggunakan layar berukuran 5,6 inci, namun setelah kesuksesannya di Kickstarter, pengembang mengubah ukurannya menjadi 7 inci. Oculus Rift memiliki viewing angle hingga 110˚ secara diagonal dan 90˚ secara vertikal. Dukungan resolusi mencapai 1280×800 dpi (720P). Versi Developer Kit masih terus mengalami pengembangan dan hingga kini hanya mendukung untuk platform PC saja memanfaatkan koneksi DVI serta HDMI. Sedangkan versi consumernya diperkirakan bakal mendukung platform lain seperti smartphone. Sayangnya belum diketahui jadwal resmi peluncurannya, meski banyak yang memperkirakan berbarengan dengan gelaran Electronic Entertainment Expo (E3) pada Juni 2014.

Aplikasi pendukung

or-5

Oculus membuat SDK (Software Development Kit) yang akan membantu para pengembang untuk mengintegrasikan game mereka dengan perangkat Oculus. Sebelum diperkenalkan lewat Kickstarter, John D. Carmack, seorang programmer game yang juga pendiri id Software, tertarik dengan purwarupa Oculus Rift yang sempat didemokan padanya. Dan tidak lama kemudian, John mengumumkan bahwa game mereka yaitu Doom 3: BFG Edition akan dirancang ulang agar bisa dimainkan melalui perangkat tersebut. Game inipun langsung dijadikan sebagai game resmi pertama yang mendukung Oculus serta menjadi game yang didemokan saat Oculus ditampilkan di Kickstarter. Meski sebenarnya, game pertama yang dimainkan di Oculus adalah Fortress 2. John D. Carmack yang getol akan Oculus ternyata tidak sejalan dengan id Software sehingga ia keluar dari sana dan kini menjadi CTO Oculus. Dengan makin banyaknya pengembang yang tertarik bergabung, kini sudah banyak game yang dihadirkan bagi Oculust Rift.

Diakuisisi Facebook

or-6

Pada 25 Maret 2014 lalu, secara mengejutkan diumumkan bahwa Oculus Rift dibeli oleh Facebook seharga US$2 miliar. Selain angka yang fantastis, keterkejutan banyak pihak (terutama pengembang lain dan gamer) dikarenakan pembelian dilakukan oleh perusahaan berbasis media sosial, dan bukannya pengembang game. Mereka kuatir nantinya Facebook bakal ‘mengubah’ Oculus Rift menjadi perangkat yang berbeda. Meski demikian, Mark Zuckerberg telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan turut campur dalam hal pengembangan perangkat secara fisik dan hanya akan membantu pengembangan dari sisi software. Ditangan Facebook, sepertinya Oculus Rift memang akan dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih luas dibanding hanya untuk sekedar bermain game. Namun sepertinya apa jadinya, kita lihat saja perkembangan selanjutnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version