Smartphone Hilang, Karyawan Apatis
JAKARTA, PCplus – Smartphone dan tablet sudah menjadi perangkat kerja resmi maupun tak resmi bagi sebagian besar karyawan di dunia. Resmi maksudnya memang diijinkan sesuai dengan tren BYOD (bring your own device) perusahaan. Atau bisa juga perangkat mobile itu milik perusahaan. Sementara tak resmi merujuk pada penggunaan milik pribadi untuk mengakses data perusahaan tanpa sepengetahuan perusahaan.
Masalah akan terjadi kalau smartphone atau tablet hilang, atau dicuri. Bisa jadi data sensitif perusahaan ada di dalamnya bukan? Nah, dalam kaitan dengan kehilangan perangkat mobile itu, menurut Kaspersky Lab, banyak karyawan tidak atau lamban melaporkannya ke perusahaan. Hmm, mungkin karena itu milik pribadi ya?
Dalam survei 2014 IT Security Risk, Kaspersky Lab menyebutkan, hanya setengah dari karyawan yang melaporkan kehilangannya pada hari yang sama. Padahal tahun sebelumnya, 2013, 60% karyawan melakukannya.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Sejumlah 38% karyawan bahkan butuh 2 – 3 hari untuk melapor ke perusahaan. Sembilan persen lagi menunggu 3 – 5 hari.
Kenapa ya karyawan lamban melapor ke perusahaan? Menurut Kaspersky bisa jadi karena tingkat pencurian perangkat mobile makin sering. Jadi kehilangannya dianggap umum, bukan kejadian penting yang butuh perhatian khusus. Padahal makin lama dilaporkan, makin besar peluang data perusahaan yang sensitif hilang. Sebanyak 19% karyawan mengatakan, pencurian perangkat mobile-nya mengakibatkan hilangnya data perusahaan.