Ukuran Kamera Smartphone Bakal Mengecil tapi Kualitas Image Membaik
JAKARTA, PCplus – Bagi banyak orang, kamera di ponsel adalah fitur vital. Mereka tidak lagi menggunakan kamera digital, tapi kamera ponsel untuk memotret kapan saja dan di mana saja. Cuma banyak orang yang kurang puas dengan kualitasnya.
Pasalnya, memasukkan hardware untuk kamera berkualitas tinggi dalam badan smartphone yang ramping itu tidaklah mudah. Makin halus lensa kamera, akan semakin kecil distorsi yang dihasilkan. Namun jika lensa terlalu kecil, efek dari distorsi justru diperbesar. Akibatnya, handset kadang-kadang mempunyai tonjolan akibat menampung lensa yang pas ukurannya dan mulus.
Kelemahan ini dicoba jawab oleh perusahaan startup dari Canada, Algolux. Mereka mengatakan kekurangan di lensa (atau fotografer) bisa diatasi dengan komputasi. Walhasil kualitas image yang lebih baik bisa diperoleh dari ponsel yang ada saat ini. Teknologi ini juga disebutkan bisa membuat kamera ponsel lebih tipis dan murah.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Perusahaan berbasis Montreal yang baru saja menyelesaikan ronde pendanaan US$2,6 juta kini sedang menguji teknologinya pada beragam smartphone. CEO Algolux Allan Benchetrit yakin tahun depan beberapa produsen ponsel akan menambahkan software-nya ke beberapa handset.
Serangkaian foto contoh di situs web Algolux menunjukkan alasan ketertarikan mereka. Ada perbedaan jelas antara foto “sebelum” dan “sesudah.” Foto-foto smartphone yang dikoreksi untuk aberration di hardware kamera menunjukkan jarum yang lebih tajam pada kaktus di satu foto, dan huruf yang lebih tajam di tulisan sprinkler di foto lain. Algolux melakukannya dengan mengidentifikasi kekurangan-kekurangan tertentu pada sebarang kamera melalui proses kalibrasi dan membalikkannya dengan software-nya.
Algolux juga punya metoda koreksi untuk efek kabur akibat gerakan (motion blur), yang sering terjadi ketika kamu memotret pada kondisi kurang cahaya. Untuk ini, Algolux menggunakan kamera depan yang mengambil video kecepatan-tinggi saat foto dibidik dengan kamera belakang.
Data dari kamera depan dipakai untuk melacak gerakan dan dipadukan dengan pembacaan sensor dari ponsel, seperti accelerometer dan gyroscope, untuk mendapatkan pengukuran keseluruhan tentang bagaimana pengguna menggerakkan kamera untuk membuat efek kabur. Informasi ini kemudian bisa dipakai untuk menentukan bagaimana software deblurring harus bekerja pada image yang diambil dengan kamera belakang.
Ah, tapi masih perlu waktu sebelum taktik kedua ini disertakan dalam sebarang ponsel. Menggunakan kamera depan dan belakang berbarengan untuk mengambil foto dan video tidaklah lazim dilakukan dengan smartphone yang ada sekarang. Bahkan tidak bisa dilakukan di perangkat Apple.
Nah tinggal terserah pada produsen smartphone Android untuk memutuskan apakah akan memungkinkan penggunaan kedua kamera pada handset-nya deh. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.