Saturday, April 20, 2024
Berita Teknologi

John Wolpert: Dunia Butuh IBM Watson

wolpert ibm watsonSINGAPURA, PCplus – Apa sih IBM Watson? Dan kenapa dunia membutuhkannya? IBM Watson, kata John Wolpert (Seeker of Awesomeness, IBM Watson) dalam ajang IBM Xcite 2014 di Singapura (14/10/2014), adalah tentang Big Data.
Ya, dunia saat ini sedang kebanjiran data. Setiap harinya, tutur Wolpert, 2,5 exabyte data dihasilkan. Empat per lima dari jumlah itu merupakan data yang tidak terstruktur, mayoritas berasal dari bahasa manusia.
Dulu, data yang tidak terstruktur seperti SMS, voice, video, foto tidak bisa dianalisis. Namun kini, data yang tidak terstruktur itu bisa dianalisis. “Ada analytics untuk data yang tidak terstruktur dan terstruktur,” kata Wolpert merujuk pada IBM Watson.
Kok bisa? Bisa karena IBM memiliki IBM Watson yang bisa diajari dari pengalaman-pengalaman manusia. Ini karena Watson memahami bahasa dan karenanya bisa melakukan pencarian berbasis pada konten atau konteks dan memberikan saran/hipotesis.

“Bahasa adalah penemuan pertama, dan kami fokus ke bahasa,” tutur Wolpert yang jabatannya adalah pencari hal-hal keren, alias anak-anak muda atau startup berpotensi yang gemar melontarkan kata ‘awesome’ jika menemukan hal-hal keren.
Gampangnya begini. Kalau kamu mencari kata tertentu misalnya pengobatan kanker via Google Search, hasil pencarian tersebut bisa sangat banyak. Jawaban itu muncul berbasis popularitas, atau yang banyak di-hyperlink. Padahal orang jarang memasang hyperlink saat mengunggah informasi di internet. Jadi informasi yang tepat bisa saja terlewat. Nah, dengan pencarian berbasis konteks/konten yang dilakukan IBM Watson (karena ia berbasis bahasa), kamu bisa mendapatkan jawaban yang tepat.
Watson dan cognitive computing, kata Wolpert, adalah tentang memahami bahasa. “Watson juga adalah tentang Big Data,” katanya. Di dalam semua informasi ada kebutuhan untuk mengetahui apa yang ingin dikomunikasikan manusia. Watson, kata Wolpert, bisa mengubah pengalaman manusia dan meniru pola pikir manusia.
“Watson meniru otak manusia,” tandas Wolpert. Maksudnya Watson bisa belajar dan diajari agar bertindak seperti manusia. Alhasil Watson bisa menjadi penasehat manusia, misalnya dalam hal pengobatan kanker.

Karena ahli kanker di seluruh dunia tidak sebanyak penderitanya, mereka menjadi sangat sibuk sehingga tidak punya banyak waktu untuk membaca jutaan artikel tentang kanker yang ada. Nah, tugasnya bisa digantikan oleh Watson. Watson bisa mencari artikel dan jurnal kedokteran tentang pengobatan kanker yang tersebar di banyak negara di seluruh dunia. “Ia bisa berfokus pada hubungan-hubungan yang tidak mungkin dibuat secara manual,” jelas Wolpert.
Perawatan kesehatan (baca: pengobatan kanker) memang merupakan cakupan Watson saat ini karena ini bisa menyelamatkan jiwa manusia. Namun bukan berarti Watson tidak bisa diterapkan di bidang lain. “Juga mulai di finansial dan ritel,” ungkap Wolpert.

Wiwiek Juwono

Senior Editor di InfoKomputer dan PCplus. Memiliki spesialisasi di penulisan fitur, berita, serta pengujian gadget dan asesori komputer

Komentar kamu