Kartuku Siap Dukung Sistem Cashless di Indonesia

edc kartukuJAKARTA, PCplus – Uang elektronik (e-money) mulai populer di Indonesia. Kian maraknya e-money ini tak lepas dari peraturan Bank Indonesia yang mendukung kebijakan non tunai (cashless) untuk mengurangi jumlah uang fisik yang beredar di tanah air.

Saat ini setidaknya sudah beredar 17 e-money dari sejumlah penerbit. Ada yang dikeluarkan oleh pihak perbankan seperti Rekening Ponsel dari Bank CIMB Niaga, Brizzi dari BRI, e-money dan E-Cash dari bank Mandiri, JakCard dari Bank DKI dan Flazz dari BCA. Ada juga besutan penyedia layanan selular seperti Dompetku dari Indosat, TCash dari Telkomsel, dan XL Tunai dari XL Axiata. Pun ada yang berasal dari pihak ketiga, seperti Skye dan Doku. Ada e-money yang hadir secara fisik dalam bentuk kartu prabayar, tetapi ada juga yang nempel di nomor ponsel kamu.

Saat kamu belanja nontunai, misalnya di McD, Alfamart atau Matahari, kasir akan menggesek kartu prabayarmu, kredit atau kartu debit di mesin EDC (electronic data capture). Pernah tidak perhatikan bahwa EDC yang dipakai sekarang tidak selalu berasal dari bank penerbit kartumu? Misalnya kartu BII digesek di EDC-nya Mandiri. Ini dulu tidak bisa loh dilakukan. Tapi sekarang bisa berkat peran produk pendukung sistem pembayaran, antara lain dari Kartuku.

Apa sih Kartuku? Ia adalah penyedia teknologi infrastruktur pembayaran nontunai. Dituturkan Rama Gutama Notowidigdo (Chief Technology Officer, Kartuku) dalam Group Interview di kantor Kartuku  (29/10/2014), pada tahun 2013 perusahaannya mencatatkan 50 juta transaksi kartu. “Kami perusahaan teknologi, bukan system integrator. Mau jadi cloud-based payment service provider. Ini belum ada di Indonesia),” jelas Rama yang selama 13 tahun bekerja di Silicon Valley, AS.

Berangkat dari vendor EDC, papar Rama, Kartuku kini menawarkan solusi end-to-end berupa pembuatan jaringan dan produk pendukung sistem pembayaran. “Kami bekerjasama dengan bank,” kata Rama. Dari 8 acquirer bank di Indonesia, tambah Bonnie Mamanua (Retal Solution & Marketing Group – Senior Vice President, Kartuku), hanya dua yang tidak termasuk dalam kerjasamanya, yakni BCA dan Bank Sinar Mas.

Solusi Kartuku saat ini sudah digunakan oleh Carrefour, Global Shop/OkeShop, Alfamart, Garuda Indonesia, Matahari, ACE Hardware, Ranch Market, Electronic City dan McDonald. “Satu EDC bisa untuk semua kartu (dari bank yang berbeda),” kata Rama.

Ini menguntungkan tidak hanya bagi merchant karena tidak perlu menyediakan banyak EDC dari semua bank, tapi juga bagi konsumen. Sebab konsumen tidak perlu menunggu lama saat transaksi dengan kartunya. “Hemat waktu, tidak perlu repot ambil data dari bank tapi dikirim langsung. Ada online reporting,” kata Rama tentang keuntungan bagi merchant.

Saat ini, tutur Rama, Kartuku sedang mengerjakan Mobile EDC. “Untuk mobile payment, bukan masalah teknologi. Masalahnya adalah di jaringan. Kartuku punya network-nya.”

Kartuku yang tadinya hanya menggarap sektor enterprise juga akan menyasar UKM. “Agar warung-warung bisa beli pulsa non tunai. Ini untuk mendukung cashless economy. Kartuku ada di back-end,” kata Rama.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version