Thursday, April 18, 2024
Berita Teknologi

Modular atau DIY Smartphone, Mungkinkah?

zte eco-mobiusJAKARTA, PCplus – Kamu yang suka ngoprek komputer pasti tak asing dengan istilah DIY (do it yourself). DIY PC sih sudah biasa. Tapi kalau untuk smartphone, bisa tidak konsep DIY diterapkan?

Jawabnya bisa. Konsep DIY untuk smartphone sebenarnya tak beda dengan di dunia PC. Maksudnya ini adalah handset yang komponen-komponen tertentunya bisa dimasukkan dan dikeluarkan. Jadi kamu sebagai pengguna bisa meng-upgrade bagian-bagian tertentu saja dari smartphone-mu. Ini tentu berguna, apalagi jika ada bagian smartphone yang rusak.

“Lakukan terhadap perangkat keras seperti apa yang Android lakukan terhadap perangkat lunak.” Inilah pemikiran di balik desain ponsel modular. Ponsel modular ini bisa dengan mudah dibongkar dan dirakit ulang sesuai kebutuhan dan selera penggunanya.

Motorola dengan Project Ara sudah membuktikannya. Selain itu ada ZTE, produsen asal Tiongkok dengan tawaran Eco-Mobius. Ponsel modular Eco-Mobius dari ZTE bahkan sudah memperoleh penghargaan desain Red Dot “Best of the Best” di tahun 2013.

zte eco-mobius modulePada ZTE Eco-Mobius, yang bisa diganti adalah modul inti (core), modul LCD, modul baterai dan modul kamera. Modul LCD terdiri dari layar dan lensa. Modul inti meliputi CPU, GPU, ROM dan RAM yang bisa dipertukarkan, serta bagian elektronik lainnya.

Modul kamera dan bagian di dalam modul inti direkatkan dengan magnet. Jadi kalau mau, kamu bisa mengganti layar LCD atau RAM menjadi lebih besar, atau upgrade CPU tanpa beli smartphone baru. Modul-modul smartphone ini tersedia di platform jual-beli yang didirikan desainer ZTE.

Hmm untuk apa ya ZTE dan juga produsen lain seperti Motorola dengan Project Ara, mengenalkan DIY smartphone? Tujuannya ya agar pengguna bisa meng-upgrade modul-modul tertentu sendiri. Selain itu ini untuk mengurangi limbah sampah dan polusi.

Yang jelas, dengan konsep DIY masa depan ponsel berada di tangan para pengguna masing-masing. Bak mainan balok untuk anak-anak, kamu bisa menggunakan modul yang sama untuk menciptakan produk dengan bentuk dan fitur berbeda. Kamu yang menyukai musik dapat memasang dan mengubah modul audio.

Kamu yang gemar fotografi dapat melakukan hal yang sama terhadap modul kameranya. Kamu juga dapat memasangkan baterai dengan kapasitas yang besar agar bisa siaga lebih lama. Atau pasang layar yang besar dengan volume yang lebih keras pada ponsel sederhana untuk anggota keluarga yang relatif sudah berumur.

Ponsel modular di masa depan bisa jadi memiliki kotak inti yang tipis sebagai modul inti standar dan modul fungsional yang dapat ditambahkan.

O ya, selain di smartphone, desain modular telah diterapkan di tablet, kamera, dan produk digital lainnya. Contoh kamera modular adalah kamera konsep Equinox yang badan utamanya terpisah dari sensor dan lensa.

Wiwiek Juwono

Senior Editor di InfoKomputer dan PCplus. Memiliki spesialisasi di penulisan fitur, berita, serta pengujian gadget dan asesori komputer