Pakai Geovia, Industri Pertambangan Hemat Biaya
JAKARTA, PCplus – Indonesia itu kaya sumberdaya alam, termasuk berbagai mineral alam seperti batu bara. Sayangnya teknologi untuk industri pertambangan ternyata kurang berkembang jika dibandingkan industri-industri lain, seperti otomotif dan angkasa luar. “Dunia pertambangan tertinggal 15 – 20 tahun,” ucap Fransiskus Nugroho (General Manager Indonesia Geovia Dassault Systemes) dalam jumpa pers di sela-sela ajang Natural Resources Forum Indonesia di Jakarta (21/5/2015).
Padahal tuntutan di industri pertambangan tak beda dengan di industri lain, yaitu efisiensi di segala lini. Biaya operasional yang terus meningkat seringkali tidak bisa diimbangi oleh apa yang didapat dari operasi penambangan. Harga batu bara misalnya, merosot signifikan, sementara kebangkitan ekonomi lamban terjadi. Ini membuat industri pertambangan, mengalami kerugian, bahkan tak jarang mati suri.
Menurut Ben Farquharson (Vice President of Geovia, AP South, Dassault Systemes), jika semua penghematan sudah dilakukan beararti perusahaan pertambangan sudah perlu berinvestasi di teknologi untuk meningkatkan bisnisnya. Farquharson merujuk pada software modeling dan simulasi 3D Geovia yang sebelum diakuisisi oleh Dassault Systemes pada Juli 2012 bernama Gencom Software.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Geovia, tutur Fransiskus, dapat membuatkan model, simulasi cara penambangan sebelum hal itu dilakukan secara real. Ini menguntungkan karena “kesalahan dalam penambangan berarti cost,” kata Fransiskus. Ia menjelaskan bahwa di dunia pertambangan umumnya planning langsung dieksekusi tanpa simulasi tentang dampaknya. “Hanya dengan menggunakan data drilling, langsung menggerakkan excavator untuk menggali. Jika tidak ada hasil, cost-nya besar.”
Dengan Geovia, perusahaan bisa melakukan simulasi terlebih dulu sehingga efisien biaya dan waktu dibandingkan jika melakukan secara manual. “Bisa membuat pekerjaan lebih simpel. Kalau manual, banyak faktor kesalahan,” aku Veri Yadi (CFO BSA Group). Ia mencontohkan penentuan 3 titik bor per hari di era 70-an sekarang bisa meningkat menjadi 100 – 500 per hari.
Grup Bahana Selaras Alam (BSA) menggunakan Geovia Surpac dan Whittle. Whittle, kata Veri, bahkan adalah net present value (NPV) terbaik.
Manfaat Geovia juga diakui oleh Iwan Dharma Setiawan (VP Mineral Resources Development, PT Antam Tbk).”Merupakan tool untuk memahami cadangan biji kita. Bentukan alam yang banyak parameternya sehingga perkembangan teknologinya kompleks. Yang diprediksi bisa berbeda dengan yang di lapangan,” jelasnya.
Cara visualisasi 3D, kata Iwan, bisa mengoptimasi cadangan biji karena engineer bisa merancang alat, terowongan dan lain-lain. “Komunikasi antar engineer lebih efektif. Ini saja sudah menurunkan cost,” ucapnya tanpa merinci nilai penghematan. “Ada kemudahan untuk menjelaskan ke stakeholder juga,” tambahnya.
Selain Geovia Surpac dan Minesched dari Dassault Systemes, Antam menggunakan software-software dengan skala lebih kecil, antara lain untuk pemetaan.
O ya sekadar info, Dassault Systemes tersohor untuk urusan software deasin 3D, 3D Digital Mock Up, dan 3D Product Lifecycle Management. Software-nya digunakan untuk menghasilkan berbagai produk, mulai dari mobil, ban kendaraan, sampai kosmetika. Boeing, Airbus, Toyota dan Honda adalah empat dari penggunya di kalangan industri angkasa luar dan otomotif. Di industri pertambangan, penggunanya antara lain Rio Tinto, De Beers, dan PT Petrosea.