Thursday, April 18, 2024
Sekuriti

Kaspersky Lab: Kencan Online Tidak Seindah Harapan

Jakarta, PCplus. Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa orang-orang yang mencari “pasangan jiwa” atau melakukan kencan online  melalui situs online kemungkinan akan merasa kecewa.

Hal ini menurut Kaspersky Lab karena banyak pengguna kencan online yang mendapati informasi dan foto palsu, tautan berbahaya, penipu yang berusaha mendapatkan informasi dari mereka, atau orang yang berbohong tentang apa yang mereka cari dalam sebuah hubungan.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa penelitian ini menemukan bahwa pengguna kencan online yang mencari pasangan hidup melalui platform kencan online – seperti via aplikasi populer Tinder, Bumble, OK Cupid, Badoo dan banyak lagi – merupakan minoritas.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa hanya sebelas persen saja yang menggunakan platform kencan online dengan tujuan untuk menemukan pasangan yang nantinya akan mereka nikahi. Sementara hampir setengah (48 persen) pengguna kencan online bertujuan untuk bersenang-senang, dan 1 dari 10 (13 persen) yang hanya mencari kepuasan seksual.

Kaspersky Lab menambahkan bahwa dunia kencan online juga penuh dengan informasi palsu – sehingga menyebabkan lebih banyak masalah bagi mereka yang benar-benar mencari pasangan.

Menurut Kaspersky Lab, sebanyak lebih dari separuh (57 persen) orang mengaku berbohong saat berkencan online – memalsukan informasi agar terlihat lebih baik daripada yang mereka lakukan dalam kehidupan nyata, atau bahkan untuk mencoba menangkap basah pasangan mereka yang selingkuh.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa penyebaran data palsu merupakan suatu hal yang sangat menjengkelkan bagi orang-orang yang menggunakan layanan kencan online, di mana sebanyak 1 dari 5 (19 persen) menyatakan bahwa mereka berhenti menggunakan kencan online karena foto palsu, dan 1 dari 10 orang berhenti menggunakan layanan kencan online karena kebohongan akan adanya sebuah hubungan (12 persen) dan status hubungan yang tidak jelas (11 persen) yang mereka temui di platform online.

Menariknya – dan lebih ironisnya – menurut Kaspersky Lab adalah informasi palsu merupakan hal yang sangat menjengkelkan bagi para pemalsu dibandingkan bagi pengguna yang jujur.

Kaspersky Lab menambahkan bahwa selain merasa terganggu dikarenakan informasi palsu, orang-orang di seluruh dunia menghentikan penggunaan platform kencan online juga karena adanya ancaman terhadap keamanan online mereka.

Menurut Kaspersky Lab, sebanyak 1 dari 10 mengungkapkan aneka faktor yang memengaruhi mereka untuk tidak lagi menggunakan platform ini. Aneka faktor ini antara lain penipu yang mencoba memeras informasi pribadi atau keuangan atau yang yang mengirim tautan (link) jahat atau malware yang menginfeksi perangkat pengguna.

Ketika menghadapi ancaman seperti ini, Kaspersky Lab menyatakan bahwa mereka yang suka memasang data palsu di situs online cenderung akan mengalami masalah keamanan. Ini menurut Kaspersky Lab terlihat dari sebanyak 16 persen dari yang pengguna yang pernah berbagi informasi palsu perangkat mengalami infeksi malware, spyware, atau ransomware melalui platform kencan online.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa angka ini lebih besar dibandingkan dengan hanya sebanyak lima persen saja yang pernah mengalami infeksi malware dari pengguna yang tidak berbagi informasi palsu.

Untuk membantu pengguna melindungi diri dari para scammer dan karakter yang tidak menyenangkan saat berkencan secara online, Kaspersky Lab menyatakan menawarkan serangkaian solusi pengaman berdasarkan intelijen ancaman dan keahlian keamanan.

Kaspersky Lab menyatakann bahwa Kaspersky Free menawarkan perlindungan malware mendasar (basic) secara gratis. Sementara bagi yang menginginkan perlindungan lebih komprehensif, Kaspersky Lab menyatatan menyediakan Kaspersky Security Cloud yang menawarkan solusi adaptif yang secara otomatis menyesuaikan diri, dengan tujuan memberi perlindungan yang tepat bagi pengguna pada waktu yang tepat, tergantung pada aktivitas online pengguna.

Ristianto W

Menyukai dunia elektronika, Linux, dan jaringan komputer. Saat ini aktif mengelola beberapa server berbasis Linux.