Tuesday, November 5, 2024
Berita Teknologi

Awas Pencuri Kripto Ini Beraksi Lewat Telegram

Jakarta, PCplus – Peneliti Kaspersky baru-baru ini mengungkap bahwa pencuri kripto telah menggunakan skema penipuan yang canggih untuk menargetkan pengguna Telegram di seluruh dunia. Skema yang telah berlangsung sejak November 2023 itu memanfaatkan popularitas Toncoin (TON) dan aplikasi perpesanan Telegram untuk menarik korban ke dalam jebakan.

Baca Juga: 30 Ribu Dollar Aset Kripto Dicuri, Duh!

Para penipu merancang sebuah program rujukan yang tampak meyakinkan. Dengan program ini korban tidak akan curiga menerima tautan dari kontak mereka untuk bergabung dalam “program penghasilan eksklusif”. Korban kemudian diajak untuk bergabung dengan bot Telegram palsu yang diklaim dapat menyimpan aset kripto dan terhubung ke dompet yang sah. Untuk menambah rasa aman, korban diinstruksikan untuk membeli Toncoin melalui saluran resmi.

Contoh tautan undangan yang dipakai pencuri kripto di Telegram (PCplus/Istimewa)

Dijanjikan penghasilan tambahan dari booster

Setelah bergabung, pencuri kripto lewat Telegram ini kemudian mengajak korban untuk membeli “booster” dari bot terpisah. Booster ini dijanjikan bakal menghasilkan pendapatan bagi mereka. Biaya untuk “booster” ini, yang diberi label menarik seperti “sepeda”, “mobil”, “kereta api”, “pesawat”, atau “roket”, berkisar antara 5 hingga 500 Toncoin. Sayangnya, setelah pembelian, aset kripto korban hilang dan tidak dapat dikembalikan.

Olga Svistunova, Senior Web Content Analyst di Kaspersky, menjelaskan. “Booster” ini dipromosikan sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan dari koin yang dimiliki. Mirip dengan booster dalam game online yang memberikan keuntungan tambahan kepada pemain.

Skema penipuan ini juga melibatkan program rujukan. Di sini korban diminta untuk membuat grup Telegram pribadi dan membagikan tautan rujukan serta video instruksi yang telah direkam oleh penipu. Program ini dirancang untuk meningkatkan jumlah korban dan, meningkatkan pendapatan para penipu.

Blockchain Telegram Open Network (TON), yang awalnya dikembangkan oleh Durov bersaudara, kini didukung oleh komunitas independen. Dengan Telegram yang telah mencapai 900 juta pengguna bulanan dan menjadi salah satu aplikasi paling banyak digunakan dan diunduh di dunia, risiko penipuan yang terkait dengan blockchain ini menjadi sangat tinggi.

Ikuti langkah ini supaya tak jadi korban

Para ahli dari Kaspersky menyarankan untuk berhati-hati terhadap tawaran yang menjanjikan keuntungan cepat. Utamanya jika tawaran tersebut berasal dari teman atau kenalan. Selain itu, ada beberapa langkah keamanan yang bisa kamu ikuti. Ini dia beberapa diantaranya:

  1. Jangan mentransfer aset kripto ke dompet yang tidak dikenal atau mencurigakan. Pastikan kamu hanya melakukan transaksi dengan dompet yang sah dan terpercaya.
  2. Gunakan perlindungan komprehensif untuk aset kripto. Misalnya, Kaspersky Premium dapat membantu mengamankan dompet kripto kamu dari penipu, penambang, dan ancaman lainnya. Selain itu, perangkat ini juga memberikan peringatan ketika kamu mengunjungi situs web yang mencurigakan.
  3. Selalu mengikuti informasi terbaru tentang skema penipuan. Jika kamu menemukan tautan atau tawaran yang mencurigakan, segera informasikan kepada orang-orang terdekat, terutama mereka yang belum terbiasa dengan dunia digital.

Ingatlah bahwa keamanan aset kripto sangat penting, dan kamu harus selalu berhati-hati dalam setiap transaksi. Semoga informasi ini membantu kamu dan orang lain untuk menghindari skema penipuan yang berbahaya.

Dipa

Penulis pemula yang ingin memahami seluk beluk dunia IT dan gadget.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.