Jakarta, PCplus – NVIDIA Indonesia mengajak rekan-rekan media untuk mengikuti workshop tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan tiruan (AI) untuk keperluan sehari-hari. Belakangan ini, AI menjadi trend yang semakin dekat dengan kehidupan manusia. Oleh sebab itulah, kita mesti beradaptasi dengan teknologi agar tidak ketinggalan jaman.
Baca Juga: ROG Zephyrus G14 – Laptop Gaming AI 14 Inci Terbaik
Pada kesempatan ini, Bapak Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Indonesia, NVIDIA, menyatakan bahwa pemanfaatan AI di dunia semakin berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Pemanfaatan AI secara meluas akan memberikan dampak yang besar bagi setiap elemen kehidupan manusia serta bisnis. Tidak terbatas hanya pada industri gaming dan kreatif saja.
Jadi yang terdepan untuk implementasi AI
Saat ini, NVIDIA menjadi yang terdepan dalam implementasi AI di berbagai bidang. Pengembangan inovasi NVIDIA dalam implementasi AI dimulai sejak 2006 ketika merilis GPU yang sudah bisa diprogram untuk menjalankan AI. Kemudian, pada 2012, University of Toronto mengklaim VGA NVIDIA dapat menjalankan machine learning. Lalu, pada 2018, NVIDIA merilis GeForce RTX 2080 yang menjadi GPU pertama mendukung implementasi AI di PC.

Melalui Workshop yang diselenggarakan bersama rekan-rekan jurnalis, NVIDIA memberikan edukasi kepada konsumen terkait dampak luar biasa dari penggunaan AI secara nyata.
Perkembangan Kategori PC

Secara umum, sebelum teknologi AI diimplementasikan untuk kegiatan sehari-hari, kita mengenal pembagian kategori atau klasifikasi PC berdasarkan penggunaannya, yaitu :
- Basic PC : Jenis PC yang lebih terjangkau dari sisi harga untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
- PC Gaming & Creator : Jenis PC paling powerful dalam 10 tahun terakhir.
Namun, setelah teknologi AI mulai diimplementasikan ke ranah konsumer, kita akan mengenal perubahan kategori/klasifikasi PC menjadi sebagai berikut :
- Basic AI PC : Jenis PC yang sudah menggunakan integrated graphic card dan NPU terintegrasi dengan performa TOPS sebesar 45.
- Premium AI PC : Jenis PC yang sudah memakai GPU dengan TOPS minimum 100.
NVIDIA sendiri sudah merilis GPU untuk perangkat premium AI PC sejak 2018 dan sudah terpasang di lebih dari 100 juta PC. Untuk urusan pengembangan dan implementasi teknoloti AI, NVIDIA sudah tergolong ‘mature’ dibandingkan kompetitor yang baru mulai menggarap segmen premium AI PC.
Keunggulan premium AI PC
Premium AI PC memiliki keunggulan signifikan dibandingkan jenis PC lainnya, yang mampu memberikan pengalaman pengguna terbaik dalam mengoptimalkan kemampuan AI. Selain performa kecepatan yang tinggi, premium PC AI juga memiliki dukungan khusus dari penyedia software. Ketersediaan software untuk pengembangan AI menjadi kunci agar pengguna dapat merasakan manfaat luar biasa AI. Otomatis, developer akan memprioritaskan pengembangan software untuk premium AI PC.
NVIDIA telah mengembangkan lebih dari 500 aplikasi AI untuk PC dan gim yang diakselerasi teknologi NVIDIA RTX. 125 aplikasi di antaranya telah mengadopsi RTX AI Accelerator.

Saat ini, AI sudah dapat digunakan di komputer portable dan desktop, serta cloud, dengan tiga pendekatan performa kecepatan, latensi, dan keamanan data privasi. Untuk implementasi yang lebih optimal, AI harus dapat dijalankan secara hybrid, baik offline maupun online. Sebab, tuntutan pekerjaan hari ini tidak mungkin 100 persen secara online. Otomatis, aplikasi AI juga harus dapat diakses secara offline. Untuk menggunakan AI berbasis cloud seperti ChatGPT membutuhkan server untuk menampung data yang sangat besar. Kondisi ini akan menyebabkan biaya pemanfaatan AI yang tinggi.
Untuk mendukung penggunaan AI secara hybrid tersebut, NVIDIA merilis inovasi ChatRTX. Sebuah platform chat bot seperti Chat GPT yang dapat dipersonalisasi. ChatRTX dapat mengolah data pribadi, seperti rekam medis, data pekerjaan, kebiasaan dan konten pribadi user. Dengan keunggulan tersebut, ChatRTX dapat memproses permintaan user yang rumit dan kompleks. ChatRTX akan merevolusi penggunaan AI PC, sekaligus meningkatkan produktivitas penggunanya.
Demo DLSS bersama Alva Jonathan, Hardware Technology Reviewer/Professional Overclocker

Studi kasus AI yang paling mudah dirasakan oleh user adalah implementasi AI di industri gaming. Sebagai contoh, DLSS 3 dengan Frame Generation dari NVIDIA akan meningkatkan kualitas visual yang tajam dan mulus dari 20 fps menjadi 100 fps secara live, dengan menggunakan frame visual yang di-generate oleh AI. AI itu adalah software yang penggunaannya membutuhkan perangkat dengan performa terbaik seperti yang terdapat pada premium AI PC.
Live Testing image generation menggunakan CPU spec tinggi membutuhkan waktu sekitar 2 menit/ image, sementara itu live testing image generation dengan GPU spec terendah mendapatkan kurang dari 4 detik/ image.
Demo Stable Diffusion bersama Anjas Maradita, Content Creator and Corporate AI Consultant

Stable Diffusion milik NVIDIA adalah software AI text-to-image yang bisa generate 8 image sesuai command dalam 10 detik. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan secara luas berkat ketersediaan checkpoints/library yang semakin kaya.

ChatRTX sangat berguna terutama dalam menjaga privasi karena tidak semua hal bisa diupload online (misal dokumen internal yang konfidensial). Fitur offline juga membantu karena pengguna tidak selalu online. Contoh menggunakan program ini: pengguna bisa langsung upload file PDF dan meminta ChatRTX untuk membuat summary dari PDF tersebut. Perlu spesifik dalam menulis command.
NVIDIA Broadcast memungkinkan pengguna untuk terlihat sedang melakukan eye contact dengan kamera walaupun tidak secara langsung melihat kamera. Program ini juga memiliki fitur noise reduction yang dapat meminimalkan (bahkan menghilangkan) suara bising selain suara pengguna. Sudah pernah dites di salah satu konten Anjas dan viral.
NVIDIA Canvas memungkinkan pengguna untuk menggambar hanya menggunakan garis sederhana tapi bisa menghasilkan foto yang seperti dari dunia nyata. Misalnya ingin menambahkan awan di bagian atas kanvas, hanya dengan menggambar beberapa garis, awan tersebut bisa muncul karena brush yang intuitif. Menggambar jadi lebih mudah.
Teknologi AI bagaikan pedang bermata dua. Pemanfaatannya bisa digunakan untuk kebaikan, namun bisa juga disalahgunakan untuk hal-hal yang buruk. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang masif, kepada seluruh SDM yang kelak akan memanfaatkan teknologi ini, agar tetap berada pada koridor hukum yang berlaku, sehingga teknologi AI hanya akan memberikan manfaat positif bagi seluruh masyarakat. Workshop AI dari NVIDIA ini adalah salah satu langkah awal untuk itu.