Jakarta, PCplus – Di era digital yang makin kompleks, identitas mesin telah melampaui jumlah identitas manusia. Rasio 82 banding 1 tercatat dalam laporan CyberArk terbaru. Lonjakan ini dipicu oleh adopsi teknologi AI dan pertumbuhan cloud-native yang masif. Akibatnya, risiko keamanan pun meningkat drastis.
Baca Juga: CyberArk Luncurkan Solusi Keamanan Identitas Mesin Pertama
CyberArk, perusahaan keamanan identitas global, memperkenalkan fitur discovery otomatis dan deteksi berbasis konteks. Fitur ini memungkinkan tim keamanan menemukan dan mengamankan identitas mesin seperti sertifikat, kunci kriptografi, secrets, dan workloads. Dengan pendekatan ini, gangguan layanan akibat sertifikat bisa ditekan, dan kepatuhan regulasi jadi lebih mudah dijalankan.
Menurut Kurt Sand, GM Machine Identity Security CyberArk, pendekatan manual sudah tak relevan. Sertifikat makin pendek masa berlakunya, agen AI makin banyak, dan rantai pasokan software makin rentan. Maka, visibilitas dan kontrol otomatis jadi kunci utama dalam menjaga keamanan digital.
CyberArk juga menambahkan fitur baru dalam Secrets Hub dan Certificate Manager. HashiCorp Vault kini bisa dipantau secara menyeluruh tanpa ganggu kerja developer. Dashboard risiko memungkinkan perusahaan memprioritaskan remidiasi dan melacak progres compliance. TLS Certificate Dashboard juga membantu persiapan pengurangan masa berlaku sertifikat hingga 47 hari pada 2029.
Portofolio CyberArk Machine Identity Semakin Lengkap dan Terintegrasi
CyberArk tak hanya memperluas fitur, tapi juga menyatukan semua solusi dalam satu platform. Langkah ini diambil setelah akuisisi Venafi, yang memperkuat posisi CyberArk sebagai pemimpin keamanan identitas mesin.
CyberArk Certificate Manager kini mendukung code signing otomatis berbasis kebijakan. Integrasi mendalam dengan DevOps mempercepat adopsi dan memastikan hanya software terpercaya yang dirilis. Sementara itu, SSH Manager for Machines menghadirkan otorisasi real-time dan penemuan otomatis terhadap SSH key. Ini membantu audit dan mengurangi risiko keamanan.
Laporan “2025 State of Machine Identity Security” juga mengungkap bahwa 72% organisasi mengalami gangguan layanan akibat sertifikat. Bahkan, 45% mengalami insiden mingguan. Fakta ini menegaskan pentingnya solusi seperti CyberArk Machine Identity dalam menghadapi ancaman digital yang makin kompleks.
Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut, CyberArk IMPACT World Tour 2025 dan acara virtual lainnya bisa diikuti secara live atau on-demand. Di sana, demo fitur baru dan pembaruan solusi AI akan dibahas lebih dalam.
CyberArk Machine Identity bukan sekadar teknologi, tapi fondasi penting dalam menjaga integritas sistem digital kamu. Dengan pendekatan otomatis dan berbasis konteks, keamanan digital bisa ditingkatkan tanpa memperumit operasional.



