JAKARTA, PCplus – Self-driving car atau driverless car Google mengalami kecelakaan, membuat tiga karyawan Google dikirim ke RS. Namun menurut Google, penyebabnya adalah pengemudi yang sembrono.
Dalam posting blog-nya, Google memamparkan bagaimana ketiga karyawannya terlibat dalam sebuah tabrakan selama jam-jam sibuk di Mountain View, California pada 1 Juli lalu. Mobil Lexus Google yang tanpa pengemudi alias driverless bertabrakan dengan sebuah mobil lain.
Chris Urmson dari Google yang mengepalai proyek driverless car mengakui bahwa ini bukanlah tabrakan pertama. Ini adalah kecelakaan ke 14 yang terjadi dengan driverless car dalam kurun waktu 6 tahun. Namun dalam kecelakaan terakhir inilah ada korban yang cedera. Menurut Urmson, kesalahan ada pada pengemudi-pengemudi sembrono yang menabrak bagian belakang kendaraannya.
“Self-driving car kami sering ditabrak oleh para pengendara lain yang terganggu konsentrasinya dan tidak memperhatikan jalanan. Ini menjadi penggerak besar bagi kami,” kata Urmson. Menurutnya, tabrakan terakhir pada 1 Juli pada jam sibuk di sore hari adalah contoh yang baik. Lampu pengatur lalu lintas hijau, tetapi trafik padat sehingga ketiga mobil, termasuk milik Google, mengerem dan berhenti agar tidak terjebak di tengah-tengah persimpangan jalan.
“Begitu kami berhenti, sebuah mobil di belakang kami menabrak dengan kecepatan 17mph dan ia sama sekali tidak mengerem,” kata Urmson.
Google sudah merilis sebuah video yang menunjukkan bagaimana tabrakan itu terjadi untuk membuktikan bahwa kesalahan bukanlah pada salah satu mobil otomatnya. Urmson menyebutkan, video tersebut memperlihatkan bagaimana sistem pengereman driverless car normal dan alamiah, dan kendaraan di belakangnya punya jarak yang cukup untuk berhenti tetapi tidak memperlambat mobilnya.
“Sepertinya si pengemudi terlena dan tidak memperhatikan jalanan di depannya. Untunglah mereka yang ada di dalam mobil tidak apa-apa, kecuali whiplash minor, dan beberapa goresan pada bumper kami. Kendaraan lainnya tidak seberuntung itu. Seluruh bumper depannya copot,” tambah Urmson.
Google menggunakan kecelakaan ini sebagai contoh bagaimana self-driving car setara dengan mobil-mobil yang dikendalikan oleh manusia. “Para pengemudi lain telah menabrak kami 14x sejak proyek kami dimulai pada 2009 (termasuk 11 tabrakan belakang), dan belum pernah sekali pun self-driving car menjadi penyebab tabrakan,” tukas Urmson. “Justru, penyebabnya adalah kesalahan manusia dan ketidakperhatian. Kami menjadikan hal ini sebagai indikator bahwa kami lebih baik dibandingkan pengemudi manusia.”