
JAKARTA, PCplus – Lembaga riset Gartner, Inc. meramalkan, 4,9 miliar “benda” terkoneksi akan digunakan tahun ini, naik 30 persen dari 2014, dan akan mencapai 25 miliar di 2020. Ini akan mengakibatkan jumlah data melonjak tinggi, yang masing-masing memiliki nilai tersendiri bagi bisnis. Semua data itu harus dianalisis agar bisa membantu perusahaan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Masalahnya, teknologi yang ada tidak dirancang (baca: tidak mampu) untuk menangani data seperti itu.
Untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari beban kerja sarat data itu, HP menawarkan platform komputasi baru. Platform-platform ini dibuat khusus untuk serangkaian teknologi dan aplikasi berkembang, seperti penyimpanan konten masal, storage block dan file, analisa tidak terstruktur dan real-time, serta database sederhana dan transaksional.
Produknya berupa HP Apollo 2000; seri HP Apollo 4000 Systems; HP Big Data Reference Architecture; HP Integrity Superdome X; dan server-server HP ProLiant DL580, DL560 dan BL660c Gen9. Server-server ini dirancang untuk mengoptimalkan kapasitas dan skalabilitas kinerja, fleksibilitas, dan efisiensi biaya dengan berbagai rancangan unik yang menjawab tantangan-tantangan ruang, daya, dan pendinginan data center.
HP Apollo 2000 merupakan jembatan bagi perusahaan ke infrastruktur scale-out, yang dirancang untuk menghasilkan efisiensi dan kinerja hyperscale di data center tradisional yang menjalankan beban-beban kerja umum dan kinerja tinggi. Sistem yang efisien dan menghemat ruang ini hadir dalam form factor umum dengan dimensi, kabel, pengelolaan dan kemampuan servis yang sama dengan server rak 1U tradisional, sehingga bisa dipasang tanpa mengganggu sistem. Selain itu, sampai empat server mandiri, yang bisa dicabut-pasang tanpa mematikan listrik, dalam chassis standar 2U memampukan pelanggan untuk menggunakan server-server yang berbeda untuk optimalisasi beban kerja.
Seri HP Apollo 4000 Systems terdiri dari tiga server yang dibangun khusus untuk beban kerja data-intensive seperti Hadoop dan analisa big data, selain penyimpanan obyek. Seri ini menawarkan berbagai pilihan kepadatan kapasitas, skalabilitas kinerja dengan satu dan tiga titik, dan fleksibilitas untuk mengubah rasio komputasi dan penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja. Seri ini memiliki HP Apollo 4200, server 2U paling padat di industri, dengan 28 drive large form factor (LFF) atau 50 drive small form factor (SFF).2 Selain itu, HP Apollo 4510 menawarkan sebuah chassis 4U dengan satu titik server, menyediakan kepadatan server penyimpanan kelas rak dengan maksimal 5,44 Petabyte (PB) dalam rak 42U. HP Apollo 4530 menawarkan tiga titik server dalam satu chassis, ideal untuk analisa berbasis Hadoop, yang memanfaatkan replikasi data tiga-salinan.
Solusi-solusi ini didukung oleh platform HP Haven Big Data, yang menawarkan HP Vertica dan juga mitra-mitra HP HyperScale Big Data Ecosystem, termasuk Cleversafe, Scality, Cloudera dan Hortonworks. Solusi-solusi ini juga mendukung proyek-proyek open source penting seperti Ceph, OpenStack Swift dan Apache Hadoop.
Rangkaian server HP Apollo 4000, ketika digabungkan dengan HP Moonshot, menciptakan dasar untuk HP Big Data Reference Architecture, sebuah rancangan infrastructure Hadoop baru yang inovatif, yang memanfaatkan kekuatan portofolio HP untuk menghasilkan sebuah solusi yang berbeda. HP Big Data Reference Architecture melakukan distribusi Hadoop standar secara asimetris, memungkinkan pelanggan untuk meningkatkan penyimpanan dan komputasi secara mandiri, menyediakan sampai 2x kinerja dalam ruang 50% lebih kecil. Ini menghasilkan pengurangan yang signifikan dalam biaya kepemilikan keseluruhan, dan juga meningkatkan kinerja dan efisiensi energi.