Keefektifan Waze menunjukkan rute jalan sudah banyak dimanfaatkan orang. Namun kasus di Israel menunjukkan Waze pun bisa menjadi penyebab baku tembak.
Hal ini terjadi setelah sebuah kendaraan militer yang berisi dua tentara Israel tanpa sengaja masuk ke kamp pengungsi Palestina di West Bank, Palestina. Mengingat perseteruan antar keduanya, kedatangan kendaraan tersebut pun disambut dengan lemparan batu dan bom molotov. Karena terdesak, salah seorang tentara Israel itu melepaskan tembakan dan meminta bantuan ke markas besar. Tak lama kemudian, baku tembak pun terjadi antar dua kelompok tersebut.
Akibat bentrokan ini, seorang pengungsi Palestina ditemukan meninggal dan 10 orang lainnya terluka. Sementara di pihak Israel, lima orang terluka dengan salah satu di antaranya menderita luka serius.
Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan, kendaraan militer yang salah jalan itu menggunakan Waze untuk menunjukkan arah. Masalahnya, rute yang ditunjukkan Waze ternyata mengarahkan kendaraan itu ke tempat pengungsian.
Waze sendiri memang berasal dari Israel. Aplikasi GPS ini diinisiasi oleh seorang developer bernama Ehud Shabtai. Pada Juni 2013, Waze dibeli Google dengan nilai US$1,1 milyar.