Jakarta, PCplus – Mikrofon shotgun Sennheiser MKH 416, ikon dalam dunia audio, telah mencapai usia emasnya. Selama 50 tahun, mikrofon ini menjadi favorit para penyiar, filmmaker, pengisi suara, dan kreator konten. Dikenal karena kejernihan suara dan presisinya, MKH 416 mampu beroperasi dengan baik di studio dan di lapangan, menghadirkan audio berkualitas tinggi.
Baca Juga: Sennheiser Kenalkan EW-DX EM 4 Dante
Pada tahun 1970-an, engineer Manfred Hibbing mengembangkan MKH 416 berdasarkan model MKH 415 T. MKH 416 menjadi mikrofon shotgun pertama Sennheiser yang menggunakan phantom power (P48), sebuah inovasi yang mulai menggantikan AB power. Phantom power segera menjadi standar di lingkungan studio.
Teknologi RF yang Tahan Segala Cuaca
Sennheiser MKH 416 menggunakan prinsip kondensor RF, yang tahan terhadap kelembaban dan dapat digunakan di berbagai kondisi cuaca. Model ini terbukti mampu merekam suara dengan baik di berbagai tempat ekstrem, seperti gurun, Kutub Utara, dan hutan hujan.
Directivity dan Ukuran Kompak
Keunggulan lain MKH 416 adalah tingkat directivity yang tinggi, berkat teknologi interference tube-nya. Interference tube membantu mengurangi gangguan suara dari samping, meningkatkan fokus pada sumber suara. Meskipun berukuran relatif pendek, MKH 416 tetap memberikan performa yang luar biasa, membuatnya lebih praktis dibandingkan mikrofon shotgun yang lebih panjang.
MKH 416 hanya mengalami dua revisi desain selama lima dekade, yakni untuk SMD mounting dan transduser yang lebih canggih. Mikrofon ini menjadi pilihan utama di industri media karena ukurannya yang ideal dan kualitas suara yang tak tertandingi.
Kesuksesan yang Berlanjut
Dari awalnya hingga kini, Sennheiser MKH 416 terus membuktikan keandalannya, baik dalam produksi film, siaran, maupun konten kreator. Dengan usia yang telah mencapai 50 tahun, mikrofon ini tetap menjadi standar bagi profesional audio di berbagai penjuru dunia.