Jakarta, PCplus – Keamanan siber telah menjadi salah satu prioritas utama bagi perusahaan di seluruh dunia. Utamanya dengan semakin kompleks ancaman digital. Sebuah penelitian terbaru dari Kaspersky berjudul “Improving Resilience: Cybersecurity Through System Immunity” mengungkapkan bahwa meskipun sebagian besar profesional TI merasa puas dengan perlindungan yang ada, masih terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan postur keamanan siber. Survei ini melibatkan 850 profesional TI dari berbagai wilayah, termasuk Asia Pasifik dan Indonesia, serta mencakup beragam sektor industri. Temuan ini memberikan gambaran jelas tentang tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diadopsi untuk memperkuat pertahanan siber.
Temuan Utama: Kepuasan dan Kebutuhan Peningkatan
Secara global, 94% responden menyatakan kepuasan terhadap perlindungan keamanan siber yang saat ini diterapkan. Namun, 76% di antaranya mengakui masih adanya area yang perlu ditingkatkan, sementara 22% menekankan perlunya peningkatan signifikan. Di kawasan Asia Pasifik, tren serupa terlihat dengan 94% tingkat kepuasan, tetapi 20% responden menyoroti kebutuhan akan perbaikan besar. Indonesia mencatat angka kepuasan tertinggi sebesar 97%, namun setengah dari responden mengidentifikasi perlunya perubahan substansial dalam sistem keamanan siber mereka.
Tantangan Operasional dan Teknis
Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola keamanan siber meliputi:
- Proses manual yang memakan waktu (30%), yang menyebabkan keterlambatan dalam identifikasi dan respons ancaman.
- Perlindungan reaktif (29%), yang kurang mampu mendeteksi ancaman secara proaktif.
- Kekurangan personel terampil (27%), menghambat kemampuan perusahaan dalam menghadapi serangan siber.
- Kompleksitas pengelolaan solusi berbeda-beda (23%), yang menciptakan kesenjangan dalam cakupan keamanan.
Selain itu, responden juga mengidentifikasi kerentanan kritis lainnya. Seperti risiko kegagalan sistemik pasca-pelanggaran (22%), lingkungan TI/OT yang terlalu kompleks (21%), dan intelijen ancaman yang tidak mutakhir (20%). Tantangan-tantangan ini memperlihatkan betapa pentingnya pendekatan yang lebih terintegrasi dan otomatis dalam keamanan siber.

Solusi untuk Meningkatkan Ketahanan Siber
Kaspersky memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut:
- Solusi terpusat dan otomatis seperti Kaspersky Next XDR Expert dapat membantu perusahaan menggabungkan data dari berbagai sumber. Dan menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk deteksi serta respons ancaman yang lebih cepat.
- Intelijen ancaman yang mendalam melalui Kaspersky Threat Intelligence memberikan visibilitas lengkap tentang ancaman yang menargetkan organisasi. Ini memungkinkan tim keamanan mengambil tindakan preventif.
- Pendekatan desain sistem yang aman sejak awal dengan memanfaatkan KasperskyOS, sebuah sistem operasi yang dirancang untuk melindungi fungsi-fungsi kritis bahkan di lingkungan yang rentan.
Penelitian ini menggarisbawahi bahwa meskipun banyak perusahaan merasa puas dengan sistem keamanan siber mereka, kebutuhan untuk peningkatan tetap besar. Tantangan seperti proses manual, perlindungan reaktif, dan kompleksitas sistem mengharuskan perusahaan untuk mengadopsi solusi yang lebih canggih dan terintegrasi. Pendekatan transformatif, seperti penggunaan teknologi otomatis dan desain sistem yang aman sejak awal, menjadi kunci untuk membangun ketahanan siber yang lebih kuat di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan tidak hanya dapat melindungi aset digital mereka tetapi juga memastikan kelangsungan operasional dan kepercayaan pelanggan.