Era Baru Ancaman Siber: Dark AI Mengintai Asia Pasifik
Jakarta, PCplus – Kecerdasan buatan kini bukan hanya alat bantu, tapi juga senjata berbahaya. Di Asia Pasifik, ancaman dari Dark AI makin nyata. Teknologi ini digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan serangan yang makin canggih dan tersembunyi.
Baca Juga: 5 Perusahaan Dengan AI Terbaik versi IMD CCTI 2025 – PCplus Live
Menurut Kaspersky, Dark AI adalah penerapan model bahasa besar (LLM) tanpa pengawasan yang digunakan untuk tujuan jahat. Sistem ini beroperasi di luar kontrol keamanan dan tata kelola, sehingga memungkinkan manipulasi, penipuan, dan serangan siber skala besar.
Contoh paling populer dari Dark AI adalah Black Hat GPT. Model ini dimodifikasi untuk menghasilkan kode berbahaya, email phishing yang persuasif, hingga deepfake suara dan video. Beberapa varian seperti WormGPT, DarkBard, FraudGPT, dan Xanthorox telah teridentifikasi mendukung aktivitas kriminal dan otomatisasi serangan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, aktor negara-bangsa mulai memanfaatkan LLM dalam kampanye siber mereka. OpenAI bahkan melaporkan lebih dari 20 operasi siber terselubung yang mencoba menyalahgunakan teknologi AI mereka.
Strategi Bertahan dari Serangan Dark AI
Ancaman dari Dark AI tidak bisa dianggap remeh. AI tidak memiliki moral bawaan, hanya mengikuti perintah. Ketika digunakan oleh pihak yang salah, dampaknya bisa sangat merusak. Kaspersky menyarankan beberapa langkah penting untuk menghadapi ancaman ini.
Pertama, gunakan solusi keamanan generasi baru seperti Kaspersky Next. Teknologi ini mampu mendeteksi malware berbasis AI dalam rantai pasokan. Kedua, manfaatkan intelijen ancaman waktu nyata untuk memantau eksploitasi berbasis AI.
Ketiga, batasi kontrol akses dan edukasi karyawan agar tidak menjadi korban shadow AI. Shadow AI adalah penggunaan alat AI tanpa izin yang bisa menyebabkan kebocoran data. Terakhir, dirikan Pusat Operasi Keamanan (SOC) yang cerdas dan terintegrasi dengan AI untuk deteksi dan respons otomatis.
Data Kaspersky menunjukkan bahwa pada tahun 2024, lebih dari 3 miliar serangan malware terjadi secara global. Rata-rata, 467.000 file berbahaya terdeteksi setiap hari. Serangan phishing dan malware berbasis AI meningkat tajam, termasuk yang menargetkan aset kripto dan anak-anak.
Masa Depan Keamanan Siber dan Peran Kamu
Kamu sebagai individu atau bagian dari organisasi harus lebih waspada. Dark AI bukan sekadar ancaman teknologi, tapi juga tantangan etika dan regulasi. AI bisa digunakan untuk membuat persona palsu, menipu korban secara real-time, dan menembus filter keamanan tradisional.
Untuk tetap aman, penting untuk terus belajar dan memahami bagaimana AI bekerja. Jangan hanya mengandalkan sistem, tapi juga tingkatkan kesadaran dan kebiasaan digital yang sehat. Dunia siber sedang berubah, dan Dark AI adalah bagian dari perubahan itu.
Kamu bisa mendapatkan informasi terbaru tentang ancaman Dark AI langsung dari Kaspersky.


