Jakarta, PCplus – Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi AI travelling makin sering digunakan untuk merancang agenda liburan. Meski hanya 28% responden memanfaatkan AI untuk perencanaan perjalanan, tingkat kepuasan pengguna sangat tinggi. Menurut survei Kaspersky, 96% pengguna merasa puas, bahkan 84% berniat menggunakannya lagi di masa depan.
Baca Juga: 5 Perusahaan Dengan AI Terbaik versi IMD CCTI 2025
Penggunaan AI paling umum masih untuk riset informasi. Sebanyak 76% responden mengandalkan AI untuk mencari data, baik untuk kerja, belajar, maupun hiburan. Generasi muda di bawah 35 tahun tercatat paling aktif, dengan 88% pernah menggunakan AI. Sebaliknya, hanya 54% dari kelompok usia 54+ yang pernah mencoba teknologi ini.
Dalam konteks travelling, AI dipercaya untuk mencari tempat wisata, toko suvenir, dan rute populer. Sebanyak 70% pengguna AI travelling memanfaatkan fitur ini untuk eksplorasi destinasi. Selain itu, 66% memilih akomodasi dengan bantuan AI, dan 60% menyusun daftar restoran secara otomatis.
Keluarga dengan anak-anak lebih aktif menggunakan AI dibandingkan pengguna tanpa anak. Hal ini menunjukkan bahwa AI travelling membantu menghemat waktu dan tenaga saat merancang liburan.
AI Travelling Bantu Rencana Liburan Lebih Personal
Meski riset jadi fungsi utama, pemesanan melalui AI belum terlalu populer. Hanya 45% responden memesan hotel, 43% membeli tiket, dan 38% memesan restoran lewat AI. Bahkan, 45% menggunakan AI untuk menjawab pertanyaan soal visa dan migrasi, meski ada risiko informasi keliru.
Contohnya, seorang penulis asal Australia gagal menghadiri konferensi di Chili karena saran visa yang salah dari ChatGPT. Hal ini menunjukkan pentingnya verifikasi manual sebelum mengambil keputusan penting.
Menurut Unite.AI, alat seperti AskLAYLA dan Wonderplan menawarkan fitur perencanaan liburan yang lebih personal. AskLAYLA bisa menyusun itinerary berdasarkan preferensi dan anggaran kamu. Sementara Wonderplan menyederhanakan proses perencanaan dengan antarmuka yang mudah digunakan.
Beberapa alat AI travelling bahkan terintegrasi dengan Booking.com dan Skyscanner. Fitur kolaboratif juga tersedia, memungkinkan kamu berbagi rencana dengan teman atau keluarga.
Kaspersky menyarankan agar kamu selalu memverifikasi informasi dari AI sebelum melakukan pemesanan. Gunakan VPN saat terhubung ke Wi-Fi publik dan aktifkan eSIM agar tetap terhubung selama perjalanan. Jangan lupa pasang solusi keamanan di perangkat kamu agar tetap aman dari ancaman siber.
AI travelling memang belum sempurna, tapi potensinya besar. Dengan pendekatan yang bijak, teknologi ini bisa jadi sahabat terbaik kamu saat merancang liburan impian.


