Singapura, PCplus – Ubisoft Singapura baru saja menyelesaikan pembaruan besar pada Studio Blue. Studio ini kini dilengkapi dengan teknologi Dolby Atmos dan Naumann Studio Monitors. Sebanyak 11 unit Neumann KH 80 DSP dan satu subwoofer KH 810 telah dipasang. Langkah ini diambil untuk menciptakan pengalaman audio yang lebih imersif bagi para pemain.
Baca Juga: Sambut Film Assassin’s Creed, MSI Adakan Sayembara Online Lucky Draw
Studio Blue menjadi studio game pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi Dolby Atmos. Transformasi ini dilakukan demi mendukung workflow audio yang lebih canggih dan fleksibel. Tujuannya adalah membangun ruang kerja yang siap menghadapi perkembangan teknologi masa depan. Studio ini dirancang agar suara bisa memperkuat storytelling dalam game secara maksimal. Ubisoft Singapura telah berdiri sejak 2008 dan dikenal lewat game seperti Assassin’s Creed dan Skull and Bones.
Studio ini juga punya keahlian dalam menciptakan gameplay bertema kelautan dan teknologi air. Peningkatan fasilitas audio ini memperkuat komitmen mereka terhadap storytelling yang mendalam. Studio Blue sebelumnya dikenal sebagai Studio A dengan konfigurasi audio 5.1. Kini, konfigurasi Dolby Atmos 7.1.4 telah diterapkan untuk mendukung mixing berbasis objek 3D. Pandemi sempat menunda rencana ini, namun akhirnya direalisasikan saat pindah kantor di 2022. Vendor Broadcast Communications International dan Dolby Singapore turut membantu proses desain studio.
Monitor Neumann dipilih karena ukurannya ringkas dan respons frekuensinya sangat seimbang. Konsistensi suara di berbagai sistem audio konsumen menjadi prioritas utama tim audio Ubisoft. Studio Blue juga dirancang agar nyaman untuk sesi kreatif yang panjang dan intens. Kamu bisa bayangkan betapa detailnya suara musuh yang datang dari arah belakang atau atas. Hal ini tidak bisa dicapai dengan sistem stereo atau surround biasa.
Audio yang Tak Terlihat Tapi Sangat Terasa
Audio dalam game sering kali tidak disadari kehadirannya, tapi dampaknya sangat besar. Ubisoft Singapura percaya bahwa audio adalah inti dari pengalaman imersif dalam bermain. Visual memang menarik perhatian, tapi suara yang tepat memperkuat emosi dan atmosfer. Jika suara terdengar janggal, pengalaman bermain bisa langsung terganggu. Dengan Dolby Atmos, suara bisa diposisikan secara presisi dalam ruang tiga dimensi. Hal ini memungkinkan pemain menangkap isyarat penting seperti arah datangnya musuh.
Menurut Nicolas Ow, audio yang imersif membuat escapism dalam game jadi lebih kuat. Erik-Jon Evangelista menambahkan bahwa audio terbaik justru tidak menarik perhatian. Suara yang dirancang dengan cermat bisa membuat jalanan sepi terasa hidup. Studio Blue kini menjadi benchmark baru untuk produksi audio game di kawasan ini. Selama 17 tahun, Ubisoft Singapura telah berkembang pesat dari 100 ke 500 karyawan. Tim audio juga bertumbuh dari empat orang menjadi dua belas orang.
Tiga studio audio kini tersedia: Studio Red untuk rekaman, Black untuk siaran, dan Blue untuk mixing. Ubisoft berkomitmen menjaga posisi terdepan dalam pengembangan game di Asia Tenggara. Investasi pada Naumann Studio Monitors menunjukkan keseriusan mereka dalam kualitas audio. Konsistensi suara di berbagai perangkat menjadi fokus utama dalam proses mixing. Ukuran monitor yang ringkas membuat tata letak studio tetap lapang dan nyaman. Kamu yang suka audio pasti bisa merasakan bedanya saat bermain game dari studio ini. Studio Blue bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal pengalaman yang tak terlupakan.


