Bisa ngantor dari mana saja mungkin jadi impian banyak orang. Kita ngga perlu terikat tempat, juga ngga perlu menembus macetnya jalanan kota besar. Borderless Enterprise adalah istilah yang digunakan Cisco untuk menggambarkan perusahaan yang mampu menghubungkan siapapun, dimanapun, dengan perangkat apapun, dengan handal, aman, dan mulus. Masalahnya, masih terdapat kendala untuk mewujudkan hal ini. Salah satunya adalah ketika terjadi lonjakan trafik.
Untuk mengatasi lonjakan trafik itu, Sanjay Rohatgi, Managing Director, Cisco Indonesia menyebutkan bahwa infrastruktur perusahaan mesti lebih fleksibel dan efisien. Unified Fabric dan Unified Computing adalah dua solusi yang ditawarkan Cisco. Kedua solusi ini digadang-gadang akan memangkas biaya operasional data center. Secara praktis, hal ini dilakukan dengan menerapkan private cloud.
Sementara bagi pekerja, agar mereka bisa mengakses data dan aplikasi yang mereka butuhkan dimanapun, bisa dilakukan dengan virtualisasi desktop. Solusi untuk menerapkan hal ini dijawab Cisco dengan menyediakan Unified Network Services.
Ketika pekerja banyak bekerja diluar kantor, tentu mereka sulit untuk bertemu dan berinteraksi satu dnegna lain. Untuk memudahkan interaksi ini, Cisco menyediakan layanan kolaborasi dan komunikasi lewat video, yaitu Cisco Unified Communication dan Cisco TelePresence. “Cisco menanggapi tren dan kebutuhan pasar akan perlunya menjadi tanpa batas terhadap jarak, waktu, dan perangkat, serta mendobrak halangan untuk menghubungkan orang dan berbai informasi dimana pun, kapan pun, melalui inovasi,” jelas Rohatgi.
Ini namanya virtual office, cocok untuk model perusahaan yang personelnya high mobility
hehe, ga mesti virtual juga sih officenya pus. Karena virtal office itu biasanya ga ada fisik bagnunan kantornya, tapi teknologi ini bisa diterapkan buat perusahan yang bentuk fisik bangunannya juga ada tapi ingin lebih fleksibel buat karyawan yang high mobility