
JAKARTA, KAMIS – Pernah tahu printer 3D? Ini adalah printer yang bisa mencetak benda padat. Biasanya sih printer 3D dipakai untuk mencetak cetakan produk prototipe atau patung kecil. Ia biasa dipakai pada industri kreatif, desainer, arsitektur, juga engineering untuk skala besar maupun kecil. Jadi tidak perlu proses manual yang panjang dan rumit maupun tak ekonomis, seperti bikin cetakan (mold, die, cast).
Salah satu printer seperti ini adalah ProJet 1500 besutan 3D Systems Corp. Model baru ini menerima materi berbahan dasar non toxic wax. Karena itulah, ia disebutkan mampu mencetak objek plastik yang lebih halus, akurat dan detil, objek snap-fit yang harus presisi karena akan digabungkan dengan bagian lain. Printer ini pun bisa mencetak pada ketebalan minimal 0,64mm.
Jika dibandingkan printer 3D sekelasnya, ProJet 1500 diklaim mampu mencetak 5x lebih cepat. Hasil cetaknya tahan lama sehingga cocok untuk uji coba secara fungsional. Enam warna bisa dihasilkan ProJet 1500. Finishing-nya pun halus dan detil.
O ya, jangan kuatir ukuran printer 3D ini akan menyesaki ruangan. Ukurannya cukup kompak kok, yakni 55,5×91,4×72,4 cm.
Selain untuk mendukung proyek engineering dan kreatif, printer 3D kian banyak dipakai untuk membuat perangkat medis. Misalnya untuk membuat peralatan medis yang disesuaikan dengan peralatan medis yang sudah ada, meniru bentuk manusia. Alat bantu dengar, ortopedi, implan gigi, atau produk penelitian seperti organ cetakan 3D, hip dan pembuluh darah bisa dicetak dengannya. Eh sekadar informasi, dimana ilmuwan Jerman sudah berhasil mereplika aliran darah manusia untuk mempelajari efisiensi pengiriman obat tertentu ke salah satu organ tubuh manusia loh.
Industri lain yang membutuhkan printer 3D, kata Gatot Priyo Laksono (CAD & Survey System Division Manager, PT Datascrip), antara lain adalah dirgantara, bidang perhiasan, sepatu, desain, industri arsitektur, teknik dan konstruksi (maket), otomotif, pendidikan, sistem informasi geografis, dan teknik sipil.
“Industri pesawat terbang misalnya, bisa menggunakannya untuk mencetak produk dummy,” kata Gatot dalam rilis persnya.