JAKARTA, JUMAT – Untuk urusan produk consumer, merek Samsung sudah cukup berkibar di tanah air. Nah kini giliran produk B2B (business to business) digenjot produsen asal Korea Selatan itu.
“Samsung punya banyak portofolio. Kini Samsung berfokus bukan ke B2C (business-to-consumer) yang fast moving, tapi B2B, enterprise,” kata Kanghyun Lee (Enterprise Business Development & Consumer Electronics Business Vice President, PT Samsung Electronics Indonesia) mengawali perkenalan produk panel displai besar (large format dispay – LFD) Samsung di Jakarta kemarin siang (30/5/2013).
Menurut pria yang pernah memimpin PT Samsung Electronics Indonesia beberapa tahun silam itu, banyaknya gedung dan mal baru di tanah air berarti pasar besar bagi produk LFD Samsung. Sebab di dalam mal umumnya banyak terdapat toko dan restoran. Mereka bisa saja membutuhkan panel displai besar (large format display – LFD) untuk mempromosikan produk-produk yang dijual.
Promosi jam tangan mewah atau cincin yang supermahal, kata KangHyun Lee, bisa dilakukan dengan efektif dan aman dengan menggunakan transparant display. “Lebar layarnya bisa sampai 75”,” jelasnya. “Bisa show lewat digital signage. Bisa digabung-gabung sampai ratusan unit, tidak hanya berbentuk kotak tapi menjadi bentuk-bentuk yang unik,” kata Kanghyun. “Di dunia, LFD Samsung sudah terkenal,” tambahnya.
Tawaran makanan dan minuman pun akan terlihat lebih menggiurkan jika dipajang di panel digital yang besar, lengkap dengan foto berwarna, jika dibandingkan dengan buku menu. Kedai makanan Starbucks di AS, cerita Wiranto (Director of Enterprise Business, PT Samsung Electronics Indonesia), sudah menggunakan menu display.
“(di) Indonesia belum. Karena itu peluang di Indonesia cukup besar karena pasarnya belum seperti di AS,” kata Wiranto. Menurutnya, konsumen kini menginginkan perangkat yang tidak hanya menyajikan informasi tapi juga experience-oriented. Dan itu bisa diwujudkan oleh LFD. “Informasinya tidak hanya satu arah tapi dua arah. Konsumen mau yang interaktif, kaya informasi, dan multiple channel,” katanya.
Di tanah air, Samsung menawarkan LFD yang terdiri dari Single Display, Video Wall (seri UDC & UEC) dan display khusus seperti Transparent Display NL22B. Untuk professional signage display, ada dua tipe yang ditawarkan: seri MDC dan MEC. MEC memiliki lampu LED di sisi layar, sementara pada tipe MDC lampu ditempatkan di belakang layar. Untuk LED layar besar (65” dan 75”), produk yang ditawarkan terdiri dari seri ME & seri ED, sedangkan untuk premium signage display terdiri dari seri PEC dan LEC.

Untuk mendistribusikan produk LFD-nya, Samsung telah menggandeng PT Synnex Metrodata Indonesia. Samsung, tegas Wiranto, adalah pemimpin pasar dunia di ajang LFD. Sebab, mereka tidak hanya menawarkan hardware tapi juga software yang menyajikan konten.