JAKARTA, PCplus – Ujian nasional (UN) yang dimulai sejak 2005 masih menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Siswa yang pandai pun adakalanya tidak lulus bukan karena tak bisa menjawab materi soal. Namun ia tak terbiasa mengisi LJK (lembar jawab komputer) dengan cepat dan rapi. Lingkaran jawaban tidak dihitamkan dengan penuh, atau ada jejak hapus yang tidak bersih di lingkaran lain membuat lembar jawaban tersebut tidak diproses dengan baik. Akibatnya, skor siswa rendah.
Salah satu cara membiasakan siswa menjawal soal di lembar khusus itu adalah melalui try-out. Bimbel dan pihak sekolah bisa menyelenggarakannya. Masalahnya, biaya penyelenggaraan try out tidak murah. “Seorang bisa ratusan ribu rupiah,” ungkap Benny Darmawan (Sales Manager, PT Dinamika Guna Sarana) dalam jumpa pers di Jakarta tadi siang (21/5/2014).
Mahalnya biaya try out per siswa itu dikarenakan beberapa hal, seperti mahalnya biaya perangkat penunjang try out, seperti scanner dan pengadaan kertas LJK yang dipasok oleh pihak ketiga. Pihak sekolah pun kurang informasi tentang perangkat penunjang tersebut. Dampaknya, tidak semua sekolah bisa menggelar try-out. Acara itu pun umumnya dilaksanakan satu kali saja, yakni jelang UN.
Nah, kendala try-out itu, kata Benny, bisa diatasi dengan bundel scanner Plustek dan software Periksa Nilai. Sekolah bisa menggelar try-out dengan harga terjangkau, dan memeriksa hasilnya dengan cepat dan mudah dengan bantuan scanner dan software tersebut. Sebab harga bundel scanner dan software bikinan seorang guru di tanah air ini relatif terjangkau, Rp 8,5 juta – 27,2 juta, tergantung model scanner.
“Bisa proses 1100 – 1200 lembar per jam untuk entry-level. Cukup petugas tata usaha yang mengerjakannya. Kunci jawaban juga bisa dimasukkan ke scanner,” terang Djohan tentang kemudahan dan kesederhanaan pengoperasian bundel scanner Plustek dan software Periksa Nilai tersebut.
Lembaran LJK tinggal dimasukkan ke baki atas scanner Plustek. Berikutnya, jalankan software Periksa Nilai untuk membaca lingkaran hitam (untuk UN SMP/SMK/SMA) atau tanda silang jawaban (untuk UN SD) para siswa di masing-masing LJK-nya. Fitur Drop Color yang meniadakan semua warna lain, kecuali hitam, di LJK akan membuat hasil pembacaan lebih akurat. “Yang tampak hanya yang hitam,” kata Ir. Djohan (Director, PT Dinamika Guna Sarana). Hasil pembacaan pun dipilih: file PDF, Word, atau Excel.
Dengan scanner Plustek PS283 atau PS286, 25 lembar LJK bisa diproses per menit. Di baki scanner, kamu bisa menumpuk sampai 50 lembar LJK. Kalau pakai Plustek PS396, kamu bisa memproses 30 LJK per menit dengan kapaitas baki 100 lembar. Kapasitas tertinggi disediakan oleh PS456U yang dilengkapi sensor ultrasonic untuk mencegah dua LJK ditarik bersamaan, yakni 80 LJK per menit dengan kapasitas baki 100 lembar.
Bundel scanner dan software Periksa Nilai, jelas Benny, mampu men-scan beragam tipe LJK standar Diknas, juga mendeteksi LJK yang terbalik. Pun mampu mendeteksi alat tulis yang dipakai, mulai dari pensil, spidol sampai pena. Selain itu, LJK bisa diproduksi sendiri oleh pihak sekolah/bimbel.
“Sebab softcopy LJK diberikan dalam format PDF dan Corel. Bisa dicetak di percetakan atau cetak sendiri dengan printer inkjet atau laser atau difotokopi,” kata Benny. “Pakai HVS 60 atau 70 gram. Kalau di percetakan ongkosnya Rp 50 per lembar,” tambahnya. Ia tidak menyarankan pencetakan dengan printer inkjet atau laser, kecuali dalam kondisi terpaksa. Selain lebih lambat, biaya cetaknya akan lebih mahal karena menggunakan tinta warna.
Bundel scanner Plustek dan software Periksa Nilai ini sudah digunakan di sejumlah sekolah di Indonesia, termasuk di Papua. SMK Yapis Biak di Papua adalah salah satu penggunanya. Di Jakarta, pemakainya antara lain SMP St. Theresia, SMP Santo Paulus, SMAN 19, SMK Kesdam Jaya, Madrasah Aliyah Negeri 21, dan ESQ Bimbel SmartPlus. Universitas Narotama di Surabaya juga tercatat sebagai pengguna paket bundel ini. Begitu juga SMK 2 Seluma di Bengkulu dan SMP Marsudirini di Bekasi.
O ya, sebenarnya software Periksa Nilai karya Tri Gunarto ini tidak harus dibeli bersama scanner Plustek. Ia juga bisa dibeli secara terpisah dengan harga Rp 3,3 juta dan dipakai pada sebarang scanner yang memiliki standar TWAIN.
Parajumpers Long Bear Jakke