Penghambat Utama Big Data: Ego Pemilik Data
JAKARTA, PCplus – Ini era Big Data. Di seluruh dunia orang ramai membicarakannya. Sejumlah perusahaan bahkan sudah memanfaatkan Big Data, menganalisis data yang ada untuk membuat prediksi untuk masa depan.
Sayangnya, tutur Erwin Z. Achir (President Director, PT Tdata Indonesia) dalam media briefing di Jakarta tadi siang (16/12/2014), Indonesia masih dalam tahapan awal dalam mengadopsi Big Data. “Padahal ini merupakan peluang bagi negara, misalnya DepKes bisa melakukan prediksi dengan tepat karena kumpulkan data historis untuk demam berdarah. Tahu kalau bulan ini akan ada kejadian demam berdarah sehingga pemerintah lebih siap menghadapinya. Data yang dianalis adalah data historis,” ucap Erwin.
Menurut Erwin, kesenjangan penerapan Big Data di tanah air sangat besar. “Ada yang sudah memanfaatkan dan menganalisa Big Data. Tapi ada yang masih berkutat dengan data, belum analisis. Potensi di Indonesia untuk memanfaatkan data dan meninggalkan jauh kompetitor sangat besar,” ungkap pria yang pernah berkiprah di perusahaan Hewlett-Packard tersebut.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Original price was: Rp17,299,000.00.Rp16,999,000.00Current price is: Rp16,999,000.00. Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Original price was: Rp20,999,000.00.Rp18,699,000.00Current price is: Rp18,699,000.00. Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Original price was: Rp6,299,000.00.Rp5,899,000.00Current price is: Rp5,899,000.00. Beli Sekarang
Untungnya minat ke arah Big Data di tanah air cukup baik. “Yang sudah sangat advanced ada dua industri, yaitu telekomunikasi dan perbankan. Mereka agresif memanfaatkan data. Di Indonesia da kecenderungan (ke Big Data), termasuk pemerintahan,” tutur Erwin.
Erwin pun mengingatkan, agar pemanfaatan Big Data berhasil, semua pihak yang terlibat harus menyingkirkan ego masing-masing.
Hambatan penerapan Big Data di tanah air dan juga di seluruh dunia, tambah Fajar Muharandy (Chief Solution Architect, PT Tdata Indonesia), terletak pada rasa dilanggarnya privasi seseorang. “Misalnya ada mobil yang dipasangi sensor. Perusahaan asuransi ternyata bisa mengambil rekaman semua percakapan yang dilakukan di mobil. Jadi yang harus dilakukan adalah jangan sampai membuat orang hidupnya dimonitor.”