Dropbox banyak mengakuisisi beberapa aplikasi mobile yang dirasa sejalan dengan visi yang dimiilkinya dalam hal penyimpanan data di cloud. Diantaranya aplikasi Carousel yang fokus pada penyimpanan foto di cloud. Tidak hanya itu, Dropbox juga mengakuisisi Mailbox terhitung sejak Maret 2013.
Sebenarnya apa sih kegunaan Mailbox, mengingat fungsinya mirip dengan akun email lainnya berbasis mobile. Mailbox merupakan aplikasi email client yang berfungsi untuk lebih memudahkan pengguna dalam mengelola email. Mailbox juga menggabungkan fungsi tersebut dengan to-do list dan menyatukannya agar pengguna tidak perlu melakukan hal tersebut melalui aplikasi yang terpisah. Dengan Mailbox, pengguna bisa memprioritaskan tugas berdasarkan email yang diterima namun dengan cara yang lebih mudah dan sederhana dibanding email client lain.
User interface dan fitur
Dengan menjunjung tinggi kesederhanaan dan kemudahan, tampilan Mailbox sangat polos dan ringkas bernuansa putih. Beberapa fungsi hadir layaknya aplikasi mobile kebanyakan dimana pilihan menu ditempatkan tersembunyi di sisi kiri. Menggunggulkan fitur auto swipe, pengguna memang cukup menggeser email yang masuk dan tinggal memilihnya ke folder yang diinginkan. Semua fungsi ini berjalan lancar dan mulus mengingat tidak ada kerumitan didalamnya.
Mailbox menggunakan fitur auto swipe yang memudahkan pengguna dalam memindahkan email yang ada ke folder tertentu dengan cara menggesernya. Pada tampilan utama terdapat tiga kolom yaitu Mailbox, Later, dan Archive. Kolom Mailbox berisi seluruh email yang masuk. Dari beberapa email tersebut pengguna bisa memilahnya untuk dipindahkan ke dua kolom lainnya. Jika ingin mengarsipkannya tinggal geser ke kanan (kolom Archive) hingga berubah warna menjadi hijau. Jika ingin membatalkan, tinggal tekan tombol fisik Back.
Jika ingin menghapus suatu email, cukup menggeser ke kanan yang agak panjang sehingga melewati proses pemindahan ke Archive. Untuk itu, geser agak lama sampai melewati folder Archive dan langsung ke Trash. Proses ini akan ditandai dengan warna jingga (oranye). Nantinya email ini akan langsung ditempatkan di folder Trash. Dan jika ingin mengembalikan ke Mailbox, pada folder Trash tadi, pilih emailnya dan geser ke arah kiri. Menunda email secara sementara juga bisa dilakukan. Geser ke kiri sampai tampilannya berwarna kuning. Selanjutnya, pengguna bisa menentukan waktu yang ada, seperti Later Today, Tomorrow Eve, Tomorrow, This Weekend, Next Week, In A Month, dan Someday. Sampai waktu yang telah ditentukan tersebut, maka email tadi akan ‘tersembunyi’. Sementara itu posisinya di tempatkan di folder Later Zone atau Later yang terdapat di dalam folder Mailbox.
Pengguna bisa memindahkan email untuk menambahkannya ke to-do lists. Untuk itu lakukan cara yang mirip dengan menunda email. Namun geser ke kiri agak panjang sampai warna berubah menjadi coklat. Setelahnya akan terdapat daftar seperti Notes To Self, To Buy, To Read, To Do, atau add a new list.
Kesimpulan:
Mailbox sangat cocok bagi mereka yang tidak ingin direpotkan memeriksa email dan mengelolanya. Tampilan sederhana, pengoperasian mudah, kinerja gegas, menjadi hal unggulan yang ditawarkannya. Apalagi sebagai daya tarik tambahan, bagi pengguna yang menggunakan Mailbox, Dropbox akan menambahkan kapasitas penyimpan di cloud sebesar 1 GB. Tentu saja, sebelumnya pengguna mesti memiliki akun Dropbox terlebih dahulu.
Mailbox
Pengembang: Orchestra, Inc/Dropbox, Inc
Lisensi: Gratis
Ukuran file: 20 MB (Android), 24,2 MB (iOS), 8,3 MB (OS X)
Situs: http://www.mailboxapp.com/