JAKARTA, PCplus – Pelabuhan dan terminal peti kemas butuh manajemen aset yang baik. Jika tidak, barang bisa terhambat keluar dari pelabuhan dan peti kemas menumpuk tinggi. Barang pun akan menjadi langka di pasar, yang bisa menyebabkan harga meroket. Asal tahu saja di Indonesia, ada lebih dari 2400 pelabuhan dan terminal peti kemas.
Agar peti kemas di pelabuhan tidak menumpuk, apalagi jelang Lebaran, organisasi pelabuhan dan terminal peti kemas boleh mempertimbangkan solusi IBM Maximo EAM. Solusi ini bisa membantu mewujudkan produktivitas dan efisiensi yang diinginkan, melalui proses yang terstandarisasi, sistem manajemen aset, solusi mobilitas, perencanaan dan penjadwalan alat, peningkatan kemampuan analisis dan prediktif, keselamatan yang proaktif serta manajemen risiko.
“Saat ini, kebanyakan organisasi yang bergerak di industri ini melakukan perawatan terhadap aset mereka secara reaktif, artinya ketika ada kerusakan baru akan diperbaiki serta penyediaan komponen dari setiap aset secara asal, karena tidak berdasarkan data histori perawatan yang baik yang berakibat pada tingginya biaya perbaikan dan perawatan yang harus dikeluarkan. Menggunakan solusi ini, maka langkah-langkah pengelolaan aset menjadi lebih jelas dan penerapannya akan memangkas biaya yang sebelumnya banyak keluar,” kata Seno Hardijanto Purnomo, Presiden Direktur PT Talian Infodinamika) pada seminar sehari “Asset Management Solution for Ports and Container Terminals” di Jakarta (11/6/2015).
IBM Maximo EAM merupakan produk unggulan yang sudah mendunia terutama di lingkungan manajemen aset perusahaan. Produk ini berupa aplikasi yang terdiri dari 6 modul berbeda, yaitu asset management, work management, material management, procurement management, contract management, dan service management.