JAKARTA, PCplus – Pasar e-commerce di seluruh dunia menggiurkan. Angka belanjanya terus meningkat. Tahun 2012, total sales e-commmerce dunia mencapai US$ 1,058 triliun. Tahun lalu eMarketer mencatat total sales e-commerce dunia mencapai US$1,771 triliun. Tahun ini, angka tersebut diprediksi meningkat menjadi US$ 2,053 triliun.
Bagaimana di Indonesia? Juga terus meningkat. Tahun 2020 diperkirakan nilainya akan mencapai US$ 130 miliar. Angka ini akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar dunia.
Awal tahun ini, pemerintah mengeluarkan peta jalan yang akan menjadi landasan pembangunan industri e-commerce ke depan. Peta jalan tersebut mencakup tujuh aspek strategis, yakni logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, perpajakan, pengembangan SDM, serta cyber security. Seluruh komponen tersebut merupakan faktor krusial bagi kemajuan industri e-commerce nasional.
Industri e-commerce diyakini dapat membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Indonesia. McKinsey Global Institute mengatakan, UKM yang beralih ke arah digital akan mendapat tingkat pertumbuhan 2x lipat dibanding mereka yang tidak masuk ke ranah digital.
Saat ini Indonesia memiliki sekitar 56 juta UKM dan menjadi salah satu kontributor terbesar ekonomi dengan kontribusi sebesar 55,6% terhadap PDB nasional. “Kami berharap e-commerce bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan membantu para pelakunya untuk lebih mandiri secara ekonomi” kata Daniel Tumiwa, Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (IdEA).