Jakarta, PCplus – Para peserta ASEAN SEDP 3.0 mengikuti Lokakarya Regional di Jakarta pada 18-20 November 2024 silam. Lokakarya ini adalah kelanjutan dari 14 sesi pelatihan virtual yang diadakan pada Juni dan Juli 2024, serta Virtual Demo Day pada Agustus. Di sana peserta mempresentasikan proyek-proyek inovatif yang siap menciptakan dampak positif di komunitas mereka.
Baca Juga: Gandeng ASEAN Foundation, Tiktok Kembangkan Wirausaha Lokal
Sejak awal, ASEAN SEDP telah memberikan dampak besar dengan menjangkau lebih dari 133.143 orang dan mendukung 70 wirausaha sosial di ASEAN. Lokakarya ini mengadakan beragam kegiatan seperti pelatihan dan mentorship virtual, hibah awal, dan kolaborasi bisnis. Selama dua tahun terakhir, 74% dari wirausaha sosial ini dipimpin oleh perempuan. Hal ini secara langsung menunjukkan fokus program pada pemberdayaan perempuan.
Menciptakan Lapangan Kerja untuk Difabel
Selain itu, 22% dari wirausaha sosial ini telah menciptakan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas, menunjukkan komitmen program terhadap inklusivitas dan dampak sosial. Tahun ini, 30 wirausaha sosial dari 10 negara ASEAN dipilih dari 278 pelamar. Mereka menerima pelatihan, pendanaan, dan mentorship untuk memperkuat kemampuan mereka dan menciptakan dampak positif di komunitas mereka.
“Memasuki tahun ketiga ASEAN SEDP, kami bangga terus mendukung wirausaha sosial di Asia Tenggara. Program ini telah memberdayakan komunitas inovator yang fokus pada penyelesaian tantangan sosial dan lingkungan. Kami telah melihat langsung dampak positif yang diberikan wirausaha ini terhadap komunitas mereka. Kegiatan ini membekali peserta dengan keterampilan, sumber daya, dan koneksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan solusi mereka. Kami berharap pengetahuan yang diperoleh dari program ini akan diimplementasikan secara efektif. Sehingga memungkinkan upaya mereka untuk membawa perubahan positif di pasar ASEAN,” kata Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.
Sebagai bagian utama dari program ASEAN SEDP 3.0, total hibah senilai USD 45.100 telah didistribusikan ke 30 wirausaha sosial. Dana ini akan memberdayakan mereka untuk melaksanakan proyek mereka dari September hingga Desember 2024. Harapannya mereka dapat menghasilkan dampak yang berarti di komunitas masing-masing. Selain dukungan finansial, sesi mentorship yang dipersonalisasi juga diberikan. Hal ini untuk memastikan setiap proyek menerima bimbingan dan keahlian yang dibutuhkan untuk eksekusi yang sukses. Sehingga bisa potensi mereka untuk pertumbuhan berkelanjutan dan perubahan sosial jangka panjang.
Wirausaha Penerima Hibah
Pada acara Demo Day sebelumnya, beberapa wirausaha sosial diumumkan sebagai pemenang hibah. Arconesia meraih juara pertama dengan hibah sebesar USD 7.000, disusul LTS Ventures dan TRI Cycle di posisi kedua dengan masing-masing USD 6.000. Di posisi keempat ada Second Life (USD 4.000), disusul Jasberry di posisi kelima (USD 3.000), Z-Waka di posisi keenam (USD 2.000), dan Bumi Journey di posisi ketujuh (USD 1.000).
“Memenangkan juara pertama dan menerima hibah sebesar USD 7.000 dari ASEAN SEDP 3.0 adalah kehormatan besar bagi kami di Arconesia. Prestasi ini semakin memotivasi kami untuk mengintensifkan upaya kami dalam memberdayakan kaum muda untuk menjadi petani di seluruh Indonesia melalui praktik pertanian regeneratif, seperti penanaman tumpang sari di lahan kelapa sawit, yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. Lokakarya ASEAN SEDP 3.0 memberi kami wawasan yang sangat berharga untuk diterapkan dalam bisnis kami,” jelas Jusrian Saubara Orpayanda, CEO Arconesia
Wawasan dan strategi yang diperoleh dari lokakarya ASEAN SEDP 3.0 telah menggarisbawahi peran penting platform digital dalam memperluas jangkauan wirausaha sosial. Sebagai bagian dari program tersebut, wirausaha sosial juga berpartisipasi dalam TikTok Challenge pertama. Sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperkuat dampak sosial mereka melalui platform digital. Dalam konteks ini, dukungan TikTok sangat penting dalam membantu wirausaha ini tumbuh. Termasuk menjangkau target audiens mereka secara efektif. Dan meningkatkan kesadaran akan misi mereka.
Tiktok Sediakan Platform Dinamis
“Sebagai platform digital terkemuka, kami merasa terhormat menjadi mitra terpercaya ASEAN Foundation dalam menyelenggarakan ASEAN SEDP 3.0. Komitmen kami adalah menyediakan platform dinamis tempat wirausaha sosial tidak hanya dapat mengembangkan bisnis mereka. Tetapi juga memperluas jangkauan mereka dengan melibatkan audiens target yang tepat. Saat ini, platform digital telah menjadi alat penting dalam mendorong perubahan di semua sektor. Dan kami menyadari kekuatan transformatifnya untuk memberikan dampak sosial. Kemitraan ini menghadirkan peluang unik bagi wirausaha sosial untuk memamerkan inovasi mereka, terhubung dengan komunitas yang lebih luas, dan memperkuat misi mereka dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” kata Jerry Lewis Ong, Social Impact APAC, TikTok.
Sebagai pemimpin dalam perangkat lunak aplikasi perusahaan, SAP memainkan peran penting dalam program ini. Perusahaan ini menawarkan keahliannya dalam teknologi dan strategi bisnis untuk membantu wirausaha sosial membangun solusi yang dapat diskalakan dan berkelanjutan. Melalui dukungan SAP, para peserta memperoleh akses ke berbagai perangkat canggih, wawasan, dan bimbingan yang mampu memperkuat mereka untuk mengatasi berbagai tantangan lokal secara efektif, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat keterampilan para wirausahawan muda. Tetapi juga sejalan dengan komitmen SAP terhadap tanggung jawab sosial dengan mendorong berbagai pendekatan inovatif untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di seluruh kawasan ASEAN.
Dilatih Menjadi Mentor Efektif
Selain itu, 31 karyawan SAP mengikuti pelatihan bersama 24 peserta program ASEAN SEDP 3.0. Pelatihan ini dirancang untuk mempersiapkan mereka menjadi mentor dan mentee yang efektif. Sehingga mampu memperkuat dampak program secara signifikan.
Verena Siow, Presiden dan Direktur Pelaksana SAP Asia Tenggara, mengatakan, “Di SAP, kami berkomitmen untuk membekali wirausaha sosial dengan keterampilan dan ketangkasan yang relevan dengan industri, yang mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan organisasi dan tuntutan pasar yang terus berkembang. Keterlibatan kami dengan program ASEAN SEDP ditujukan untuk membantu wirausaha di Asia Tenggara yang baru berdiri dan berkembang untuk memperoleh keahlian bisnis dan teknologi yang praktis dan bermakna sehingga mereka dapat terus berinovasi dan berkembang baik di panggung regional maupun global.”
Lokakarya Regional ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta yang terdiri dari ASEAN Foundation Board of Trustees, wirausaha sosial, investor, TikTok, SAP, dan perwakilan dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME) dan ASEAN Secretariat.