Jakarta, PCplus – Indonesia tengah menjalani transformasi digital yang ambisius. Dengan populasi muda dan strategi nasional yang berfokus pada modernisasi ekonomi, jaringan seluler menjadi elemen utama dalam mencapai tujuan tersebut. Namun, pertanyaannya adalah: apakah kualitas dan konsistensi jaringan seluler Indonesia berkembang cukup cepat untuk memenuhi aspirasi digitalnya?
Baca Juga: OpenSignal: Layanan ISP Lokal Kurang Memadai
Posisi Indonesia dalam Global Network Excellence Index
Indonesia menempati peringkat ke-58 dalam Global Network Excellence Index pada kuartal pertama 2025. Posisi ini menunjukkan stabilitas, tetapi ada beberapa indikator yang mengalami perubahan:
- Ketersediaan 4G/5G: Indonesia turun empat peringkat meskipun mengalami peningkatan kecil dalam waktu koneksi ke jaringan modern.
- Kualitas Konsisten: Negara ini turun dua peringkat, menunjukkan stagnasi dibandingkan dengan negara lain yang berkembang lebih cepat.
- Kecepatan Unduh 4G: Meningkat 1 Mbps menjadi 25,6 Mbps, mengangkat peringkat Indonesia dua posisi lebih tinggi.
Tantangan Infrastruktur di Negara Kepulauan
Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengembangan infrastruktur digital. Jaringan seluler menjadi tulang punggung utama akses internet, dengan penetrasi mobile broadband mencapai 121 langganan per 100 penduduk.
Program nasional seperti Palapa Ring dan Peta Jalan Indonesia Digital bertujuan memperluas akses internet ke wilayah terpencil. Namun, keterbatasan spektrum masih menjadi hambatan utama dalam pengembangan jaringan 5G.
Masa Depan 5G di Indonesia
Indonesia telah memulai peluncuran 5G sejak 2021, tetapi perkembangannya masih terbatas pada kota-kota besar. Tantangan utama adalah keterbatasan spektrum mid-band, yang hanya tersedia 360 MHz, jauh di bawah rata-rata regional.

Frekuensi 3.5 GHz, yang ideal untuk 5G, masih digunakan untuk layanan satelit hingga 2027, menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
Strategi Kebijakan untuk Kemajuan Digital
Pemerintah telah merancang peta jalan digital 2025–2029 untuk mengatasi tantangan ini. Beberapa langkah strategis yang dapat mempercepat evolusi jaringan seluler Indonesia meliputi:
- Reformasi spektrum: Mengalokasikan frekuensi 3.5 GHz untuk 5G guna meningkatkan kapasitas jaringan.
- Ekspansi infrastruktur bersama: Mendorong model host netral untuk menurunkan biaya dan memperluas jangkauan.
- Fiberisasi menara: Menghubungkan menara seluler dengan jaringan serat optik untuk meningkatkan keandalan.
- Konektivitas satelit: Memanfaatkan SATRIA-1 dan kemitraan dengan penyedia satelit LEO untuk menjangkau daerah terpencil.
- Penyederhanaan regulasi: Mempermudah perizinan dan alokasi spektrum untuk mempercepat investasi.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin digital di kawasan. Namun, fokus harus bergeser dari sekadar kecepatan ke pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mempercepat transformasi digitalnya dan meningkatkan daya saing global.
Untuk mengetahui lebih lengkap laporan OpenSignal ini kamu bisa membacanya di https://www.opensignal.com/2025/06/indonesia-path-to-network-excellence/