Jakarta, PCplus – Industri seluler Indonesia 2025 menunjukkan kemajuan signifikan. Berdasarkan laporan Opensignal edisi Juni 2025, persaingan antara operator semakin ketat. Telkomsel dan IM3 mendominasi berbagai kategori, sementara XL tertinggal di belakang.
Baca Juga: OpenSignal: Layanan ISP Lokal Kurang Memadai
Telkomsel berhasil unggul dalam kecepatan unduh dan unggah, baik untuk jaringan 4G maupun 5G. Di Jakarta Raya, pengguna Telkomsel menikmati kecepatan unduh tertinggi secara nasional. Sementara itu, kecepatan 5G tercepat ditemukan di wilayah Nusa Tenggara.
Di sisi lain, IM3 mencetak hat-trick dalam kategori pengalaman pengguna. Penghargaan untuk Video Experience, Games Experience, dan Voice App Experience berhasil diraih secara mutlak. Bahkan, IM3 mengalahkan Telkomsel dalam kategori 5G Video Experience.
Untuk ketersediaan jaringan 5G, Telkomsel tetap tak terkalahkan. Ini adalah kemenangan kedua berturut-turut sejak kategori ini diperkenalkan. Telkomsel unggul sekitar tiga persen dibandingkan pesaing terdekatnya, IM3 dan XL.
IM3 juga mencatat kemenangan penting dalam kategori Consistent Quality dan Reliability Experience. Skor 71,8% untuk kualitas konsisten dan 878 poin untuk keandalan menjadikan IM3 sebagai operator paling stabil di Jawa Timur.
Tantangan Infrastruktur dan Posisi Global
Meski ada kemajuan, posisi Indonesia dalam Global Network Excellence Index masih tertinggal. Pada kuartal pertama 2025, Indonesia berada di peringkat ke-58 secara global. Untuk ketersediaan 4G/5G, Indonesia turun ke posisi 21, menandakan perlambatan dibanding negara lain.
Dalam hal kualitas jaringan yang konsisten, Indonesia menempati posisi ke-54. Penurunan dua peringkat ini menunjukkan bahwa peningkatan belum cukup cepat untuk mengejar negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
Namun, ada kabar baik dari sisi kecepatan unduh 4G seluler Indonesia 2025. Kecepatan meningkat 1 Mbps menjadi 25,6 Mbps, mengangkat posisi Indonesia ke peringkat 86. Ini menunjukkan adanya perbaikan meski belum signifikan.
Tantangan utama masih terletak pada keterbatasan spektrum. Frekuensi 3.5 GHz yang penting untuk 5G belum tersedia hingga 2028. Sementara itu, spektrum mid-band yang tersedia masih jauh di bawah rata-rata regional.
Pemerintah telah merancang roadmap digital 2025–2029. Fokus utamanya adalah memperluas jangkauan 5G, menurunkan biaya spektrum, dan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah terpencil.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang laporan dari OpenSignal ini, silahkan lihat di Indonesia, June 2025, Mobile Network Experience Report | Opensignal