JAKARTA, KAMIS – Bayangkan, kalau sebuah supermarket yang punya ratusan pelanggan harus memasukkan kode barang secara manual saat berada di kasir. Bisa-bisa yang antri malah ketiduran saking lamanya menunggu.
Itulah gunanya perangkat data capture, atau yang jamak dikenal dengan pembaca barcode. Ia bisa menghilangkan rutinitas memencet-mencet tombol numpad atau keyboard yang dulu dilakukan untuk memasukkan kode barang.
Jika umumnya pembaca barcode bersifat pasif, Motorola punya cara khusus membuatnya jadi lebih pintar. Kini perangkat dibuat oleh perusahaan yang terkenal dengan ponselnya itu tidak cuma bisa disuruh membaca barcode, tapi mampu disuruh berpikir lebih sehingga bisa ditugasi untuk mengolah data.
Ada dua perangkat pintar Motorola yang baru diperkenalkan hari ini, yaitu Motorola MT2000 dan MC3100. Seri MT2000 menurut Andy Chan (Direktur Enterprise Channel, Asia Pacific, Motorola Pte. Ltd) merupakan perangkat pembaca barcode hibrida pertama di dunia. Selain bisa membaca barcode, ia memiliki kemampuan mengelola data penjualan (point of sales) sederhana. Jadi, kamu tidak perlu lagi memiliki PC jika aplikasi penjualan yang dipakai bersifat sederhana. Cocok untuk perusahaan kecil dan menengah yang ingin berhemat.
Sementara seri MC3100 merupakan perangkat pembaca barcode kelas perusahaan besar (enterprise). Dibanding MT2000, sistem operasi di MC3100 jauh lebih canggih, karena menggunakan Windows Mobile versi 6.5. Aplikasi dari mobile computer Motorola lain juga bisa dijalankan di MC3100 berkat ketersediaan fitur Mobility Platform Architecture 2.0.
Harga jual dari kedua perangkat tadi berkisar mulai 800 dolar Amerika. Agak sedikit mahal memang, namun sebanding dengan kemampuannya menangani aktifitas bisnis yang menuntut kecepatan dan akurasi tinggi.