JAKARTA, RABU – Melakukan outsourcing ke pihak ketiga, bagi operator telekomunikasi justru bisa lebih menguntungkan. Begitu digarisbawahi oleh Christian Gorecki (Head of Managed Service, Indonesia, Nokia Siemens Networks – NSN) dalam jumpa pers siang ini di Jakarta (20/10/2010).
“Operator jaman sekarang punya tantangan yang berbeda. Delapan puluh persen operator mengatakan kualitas produk mereka bagus, tapi 92% pelanggannya tidak bilang begitu. Persepsi kedua pihak ini tidak cocok,”tuturnya di awal acara.
Gorecki kemudian bercerita bahwa pertumbuhan trafik yang cepat ternyata tidak diimbangi dengan pemasukan pendapatan dari pelanggan. “Revenue cenderung tidak meningkat, padahal (operator) harus investasi lebih banyak di platform servis. Operator harus mempertahankan pelanggan yang ada.”
Salah satu cara operator mempertahankan dan memuaskan pelanggan, lanjut Gorecki, adalah dengan fokus pada kualitas jaringan, coverage, dan kualitas data. Ia menyarankan operator untuk melakukan outsourcing, misalnya untuk manajemen energi, agar tidak hanya hemat biaya tapi juga agar lebih memuaskan pelanggannya.
“60% biaya OPEX (operation expenditure) ada di energi, dan ini bisa dibantu turunkan oleh NSN (melalui Managed Service),” ucap Gorecki sambil merujuk ke dua contoh di luar negeri. Pada contoh pertama, operator fixed dan mobile yang mengalihkan operasionalnya ke NSN berhasil menurunkan OPEX sebesar 23% setelah tiga tahun. Pada contoh kedua, operator di Amerika Latin dapat menghemat sekitar 700 ribu Euro.
“Managed Service tidak hanya fokus di jaringan, tetapi juga di end-user personal experience. Bukan sekadar hemat biaya,” tandas Gorecki. “Penghematannya bervariasi, tergantung titik mulainya. Ada yang sudah efisien sehingga penghematannya lebih sedikit. Tapi biasanya 23%,” tambahnya.
Selain manajemen energi, NSN menawari para operator telekomunikasi di tanah air untuk meng-outsource operasi jaringan, manajemen kinerja, optimasi jaringan, sampai sumberdaya manusia. Yang terakhir ini ditujukan bagi operator yang sumberdayanya terbatas. Saat ini, tutur Gorecki, NSN yang memiliki tiga global service center itu sudah mengantongi 265 kontrak Managed Service di seluruh dunia yang secara total melayani 380 juta pelanggan.
Di sisi operator sih bagus, tapi sengsara bagi kita yang mengerjakan project-nya. Terus2an jadi kuli telekomunikasi….
dasar kapitalis..coba sekali kali lu jadi buruh out sourcing..baru nyaho..go to hell!