
Menurut Yahoo dalam rilisnya, Brand Impact bisa mengukur efektivitas beriklan lebih baik dengan mempertimbangkan lebih banyak variabel. Perhitungan metrik soal tingkat pengenalan akan brand (awarness), selera pengguna situs, pertimbangan pengunjung situs untuk membeli, rekomendasi, serta maksud pembelian, jadi bagian dari brand impact ini. Sebelumnya, efektivitas beriklan dan hitungan tarifnya diukur dari jumlah klik yang hinggap di iklan tersebut. Padahal dengan metode ini, tiap hit yang masuk, belum tentu berpengaruh pada branding maupun tingkat penjualan si pengiklan.
Dengan perhitungan yang lebih kompleks ini, Yahoo berharap perhitungan pengaruh iklan online yang dilakukan para marketeer bisa dilakukan lebih akurat lagi. Dengan demikian akan berpengaruh pula atas keakuratan penghitungan pengembalian modal dan kinerja.
Brand Impact yang digelar Yahoo dan Nielsen ini akan dilakukan di pasar Asia selama dua tahun. “sektor online di Asia dan seluruh dunia tengah mengalami pertumbuhan yang eksponensial.
Studi ini melibatkan 100 iklan dari beberapa pasar di Asia, seperti Taiwan, Hongkong, India, Korea, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Nah, buat kamu yang penasaran gimana sih penghitungan efektivitas beriklan di internet gaya baru ini, cantumkan pada agenda kamu untuk melihat hasil penelitian sementara mereka pada akhir tahun ini. Sementara, standar penghitungannya sendiri akan rampung pada 2012.