JAKARTA, SELASA – Jaman sekarang, orang harus kreatif dalam memasarkan produknya. Tapi promosi juga tak boleh dilakukan secara berlebihan. Sebisa mungkin tepat sasaran, sehingga juga efisien biaya.
Lembaga riset independen Gartner pun mengatakan, pada 2014 perusahaan yang mengembangkan strategi marketing terintegrasi “akan menghasilkan Return on Marketing Investment (ROMI) 50% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakannya.”
Manajemen aset dan marketing yang efisien, kemampuan pengukuran yang ditingkatkan dan pelaporan keuangan lebih baik itulah yang disasar oleh SAS, pemimpin software dan layanan business analytics. Maka diakuisisilah Assetlink, yang merupakan perintis dalam marketing resource management (MRM).
“Kombinasi antara kemampuan manajemen sumber daya marketing Assetlink dan solusi customer intelligence SAS yang terkemuka dapat membantu perusahaan mengidentifikasi apa yang efektif dan apa saja yang memerlukan perbaikan. Tim marketing dapat menjadi lebih efisien, jika dapat mengadakan kampanye dengan lebih tepat dalam skala besar dari pada tidak dapat melakukan apa-apa,” kata Jim Davis, Senior Vice President dan Chief Marketing Officer SAS.
Akuisisi ini memposisikan SAS sebagai pemimpin dalam Integrated Marketing Management (IMM). IMM mengacu pada strategi yang memiliki tingkat keberhasilan integrasi SDM, proses dan teknologi.