JAKARTA, JUMAT – Jaman sekarang semua perusahaan dituntut hemat biaya operasional. Penghematan biaya energi, termasuk daya listrik, belakangan ini pun mendapat sorotan. Salah satu perusahaan yang ingin menghemat biaya pengadaan energi adalah Krakatau Steel Group (PTKS Group).
Mengapa begitu? Sebab konsumsi energi (listrik, gas alam, gas industri) dari produsen baja yang berstatus BUMN ini tinggi, padahal biaya pengadaannya menjadi biaya operasional yang tetap. Maklum kapasitas produksi maksimalnya bisa mencapai 2,45 juta ton per tahun, yang menyebabkan ia menjadi produsen baja terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dan juga di Indonesia.
“Menyediakan daya untuk produksi dengan skala sebesar itu bukanlah tugas yang mudah, karena kami seringkali terbentur biaya tinggi,” ungkap Wisnu Kuncoro (President Director, KDL) dalam rilis persnya.
Nah dalam rangka mengefisienkan secara total biaya operasional perusahaannya, PTKS akan memantau secara rinci pemakaian energi. Ini dilakukannya dengan bantuan Honeywell Process Solution (HPS). “Dengan mengimplementasikan solusi-solusi HPS yang telah teruji, kami akan bisa mengontrol and melakukan pemantauan pemakaian energi, yang pada akhirnya membantu kami mengurangi biaya-biaya tersebut secara signifikan dalam jangka panjang,” begitu harapan Wisnu.
“Dengan Layanan Manajemen Energi kami, KDL kini akan dapat meraih keunggulan kompetitif karena mereka bisa mengontrol penuh rantai pasokan daya mereka dan melakukan penghematan daya,” timpal Tony Cosgrove (VP Sales, Asia Pacific, Honeywell Process Solutions).
Solusi HPS akan diterapkan secara selektif di fasilitas-fasilitas PTKS. Sebagai implementor adalah PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak perusahaan Krakatau Steel Group (PTKS Group) yang merupakan pemasok utama daya listrik di PTKS Group.