JAKARTA, JUMAT – Seiring dengan peluncuran versi mutakhir Flash-nya, untuk pertama kalinya Adobe mulai menawarkan fitur update sekuriti yang otomatis. Adobe Flash Player version 11.2.202.228 for Windows, OS X dan Linux kini punya background updater baru yang bisa dikonfigurasikan sehingga pengguna Windows bisa memilih update otomatis.
Setelah sukses menginstal Adobe Flash Player 11.2, kamu akan disajikan sebuah kotak dialog tentang metoda update. Opsi update pertama bagi pengguna Windows adalah default, yakni “Install updates automatically when available (recommended)”.
Pada rilis awal, Adobe telah mengatur update latar belakang baru untuk memeriksa update setiap jam sampai mendapatkan respon dari Adobe. Jika respon menyebutkan tak ada update, ia akan menunggu 24 jam sebelum mengeceknya lagi. Ini bekerja di latar belakang melalui Windows Task Scheduler agar tak ada layanan latar belakang terpisah berjalan di sistem. Bagi pengguna yang menjalankan banyak browser di sistemnya, background updater ini akan memerbarui masing-masing browser.
Menurut Adobe, hal ini membuat pengguna akhir tak lagi perlu meng-update Flash Player secara terpisah dari Flash Player untuk browser open source mereka lainnya. Para pengguna Google Chrome yang punya Flash Player terintegrasi akan tetap di-update melalui sistem update Chrome-nya.
Pilihan update bisa diubah pengguna via Flash Player Settings Manager. Di Flash Player Settings Manager, tersedia pilihan update dan bisa dipilih dari tab “Advanced” di bawah “Updates”.
Mengapa Adobe bersusah-payah menyediakan fitur Auto-Update? Tak lain karena menurut laporan CSIS September 2011, 99,8% malware terinstal melalui eksploitasi instalasi software yang out-of-date. Ini juga digarisbawahi dalam Microsoft Security Intelligence Report volume 11. Adobe juga mewanti-wanti bahwa para penyerang telah memanfaatkan para pengguna yang mencoba secara manual mencari update Flash Player via iklan pembelian di mesin pencari yang menyaru sebagai situs download resmi Flash Player.