Survei Rakuten: Orang Indonesia Suka Belanja Online via Gadget-nya
JAKARTA, JUMAT– Di tanah air, situs e-commerce kian marak dalam dua tahun belakangan. Ini sejalan dengan mulai sukanya pengguna Internet di Indonesia belanja online. Menurut survai yang digelar Rakuten tentang tren belanja online terhadap 1000 responden pada Juli lalu, 80% pengguna Internet kita baru mulai belanja online dalam dua tahun terakhir.
Yang unik, dibandingkan di negara lain, orang Indonesia 3x lebih suka merekomendasikan barang ke teman-temannya di jejaring sosial. Penduduk Taiwan misalnya, hanya 2x lebih suka melakukannya.
Sementara itu riset lain dari BuzzCity pada awal 2012 mengungkap, 27% pembelanja online dari Indonesia memakai perangkat mobile-nya saat berbelanja. Sejumlah 80% dari pembelanja ini adalah kalangan pria. Sisanya, kaum perempuan.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Survei Rakuten pun menyebutkan, dibandingkan orang Taiwan, 50% orang Indonesia dan Thailand lebih suka berbelanja via perangkat mobile-nya. Sementara itu, kurang dari setengah responden mengatakan lebih suka berbelanja via PC atau laptop ketimbang perangkat mobile karena minimnya pengalaman berbelanja di layar ponsel atau perangkat bergerak.
Jika dibandingkan negara tetangga, seperti Thailand, jumlah pembelanja online kita masih kalah. Setengah dari populasi online Thailand misalnya, suka belanja online. Sementara di Taiwan, 61% pembelanja online melakukan pembelian pertama mereka lebih dari dua tahun lalu. Sedangkan yang paling maju mengadopsi e-commerce adalah negara matahari terbit, alias Jepang.
Pasar e-commerce di tanah air ditengarai akan kian menggeliat. Laporan Frost & Sullivan menyebutkan, pada tahun 2015 industri e-commerce di Indonesia akan mencapai US$ 1,8 miliar. Data yang sama menunjukkan, pendapatan rata-rata dari sektor m-commerce telah tumbuh 67 % antara 2010 sampai 2015.
Sementara ini, studi Harvard School of Business yang digelar akhir Agustus lalu, nilai pasar e-commerce Indonesia baru mencapai US$ 0,9 miliar pada 2011. Angka ini mewakili 0,7% dari total nilai pasar ritel Indonesia yang mencapai US$ 134 miliar. Namun survei MasterCard Worldwide pada Februari lalu mendapatkan, nilai toko online terus meningkat sampai 15 % pada pertengahan 2012.Sekadar informasi, survey yang digelar Rakuten pada Juli 2012 ini melibatkan orang dewasa (18+) yang telah membeli sesuatu secara online selama 12 bulan terakhir di 12 negara: Brazil, Canada, Perancis, Jerman, Indonesia, Italia, Jepang, Spanyol, Taiwan, Thailand, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Per negara respondennya berjumlah 1.000 orang.
Â