Jakarta, PCplus – Mayoritas pengguna layanan WIFI, utamanya di area umum, ternyata tidak mempedulikan keamanan data mereka. Hal ini menyebabkan penjahat maya bisa leluasa “mengintip” atau bahkan mencuri data pribadi.
Studi terbaru yang dilakukan Kaspersky Lab bersama B2B International pada Juni hingga September 2013 lalu menyebut bahwa sekitar 34% pengguna layanan hotspot publik tidak melakukan hal khusus untuk melindungi aktivitas online mereka. Parahnya lagi, sekitar 14% pengguna tidak ragu melakukan transaksi online seperti belanja atau melakukan kegiatan perbankan di jaringan apapun yang mereka dapat. Dalam laporan Kaspersky cuma ada 13% pengguna yang meluangkan waktu memeriksa standar enkripsi di hotspot yang mereka pakai.
Padahal, masih menurut Kaspersky, kesadaran untuk melihat standar pengamanan jaringan yang tersedia di area umum sangat penting untuk menghindari, salah satunya, serangan man-in-the-middle. Tanpa adanya pengaman atau enkripsi data penjahat cyber bisa dengan mudah menangkap data apapun yang menuju atau keluar dari access point. Salah satu solusi untuk menghindari ini adalah dengan menempatkan keamanan tambahan di tengah jalur komunikasi data tadi.
“Pertama, Kaspersky Lab menganjurkan Anda menggunakan koneksi yang aman ke akses poin. Melakukan ini saja sudah mengurangi risiko intersepsi trafik oleh penjahat cyber. Namun, bila pengguna ingin membuka situs yang meminta informasi personal seperti username dan password, tindakan pencegahan di atas harus diikuti dengan tools perlindungan tambahan,” jelas Kaspersky dalam rilis yang dikirim ke PCplus.
Salah satu perlindungan tambahan untuk pengguna yang sering melakukan kegiatan perbankan lewat jalur publik adalah Kaspersky Safe Money. Aplikasi ini secara otomatis akan aktif saat pengguna mengetik alamat toko online serta layanan e-banking atau e-payment di browser.
Safe Money sendiri tersedia di Kaspersky Internet Security dan Kaspersky Pure 3.0 untuk pengguna rumahan.