Friday, April 26, 2024
Berita Teknologi

Simpana, Tawarkan Kesederhanaan untuk Manajemen Data

ki-ka: Tom E. Sawyer (Area Vice President, Asean & Global Accounts for AP, CommVault) dan Sjafril Effendi (President Director, PT MII) menjelaskan keunggulan software manajemen CommVault Simpana di Jakarta (18/6/2014)
ki-ka: Tom E. Sawyer (Area Vice President, Asean & Global Accounts for AP, CommVault) dan Sjafril Effendi (President Director, PT MII) menjelaskan keunggulan software manajemen CommVault Simpana di Jakarta (18/6/2014)

JAKARTA, PCplus – Simpan data perusahaan maupun pribadi di cloud bukanlah hal asing saat ini. Banyak orang dan perusahaan sudah melakukannya. Ada yang menggunakan jasa public cloud seperti Google Drive, Box dan sejenisnya. Ada juga – biasanya perusahaan – yang memakai private cloud. Sebagian lagi, juga biasanya perusahaan, memanfaatkan hybrid cloud, yakni kombinasi dari private dan public cloud.

Simpan data di cloud atau di mana pun itu memang bukan urusan sulit. Yang sulit, apalagi jika datanya banyak dan berukuran besar, adalah pengelolaannya. Untuk pengelolaan data, tersedia beragam softwared dari sejumlah vendor, antara lain CA, EMC, IBM, dan Symantec. Namun jika mau simpel, kata Thomas E. Sawyer (Area Vice President, Asean and Global Accounts for AP, CommVault) dalam jumpa pers di Jakarta (18/6/2014), perusahaan bisa menggunakan Simpana dari CommVault.

“Simpel karena single code-based, dan single platform. Jadi tidak perlu berbagai software untuk mengelola data seperti tawaran para pesaing. Simpana ini bisa dipakai untuk analisis, backup dan recovery, replikasi, archive maupun mencari (search),” jelas Sawyer.

“Backup bisa dari satu platform, tidak peduli apa sistem operasinya. Bisa on-premise atau cloud,” tambah Sjafril Effendi (President Director, PT MII – Mitra Integrasi Informatika). Andaikata perlu enkripsi untuk mengamankan data, Simpana juga bisa menghadirkannya. “Fitur enkripsi ini sudah tersedia, tinggal pengguna mau mengaktifkannya atau tidak. Misalnya untuk e-mail di bank,” kata Sjafril.

Software Simpana ini, tutur Sawyer, sudah digunakan di banyak negara, termasuk di Asia Pasifik. Stock Exchange Thailand, Avant Insurance, WWF Australia dan Western Australia Department of Agriculture (Australia), Beijing University (Tiongkok), Tata BP Solar (India), Morinaga Milk (Jepang), KwangJu National Computing & Information Agency (Korea Selatan), Penang Adventist Hospital (Malaysia), dan Volkswagen (India dan Tiongkok) adalah sebagian dari pengguna software besutan commvault ini.

Mau tahu harga Simpana? Sawyer mengatakan Simpana dijual berdasarkan dalam kapasitas terabyte. “Lisensinya berdasarkan kapasitas, berbasis agents. Selain itu juga ada harga berlangganan (subscribing price). Tergantung pada kebutuhan kustomer,” jelasnya. Sjafril menambahkan, “harga tergantung dari jumlah production data yang mau di-backup. Jadi efisien. Platform solution-nya pun cuma satu.”

Wiwiek Juwono

Senior Editor di InfoKomputer dan PCplus. Memiliki spesialisasi di penulisan fitur, berita, serta pengujian gadget dan asesori komputer

Komentar kamu