JAKARTA, PCplus – Di tanah air, pengusaha UKM (usaha kecil menengah) sangatlah banyak. Dalam data BPS 2013 tercatat ada lebih dari 55 juta UKM dengan aset dan kapital di bawah Rp 200 juta di Indonesia. Padahal mereka ini menyumbangkan lebih dari 97% lapangan pekerjaan, dan juga 59% pendapatan per kapita (GDP – gross domestic product).
Dari jumlah UKM tersebut, tutur Yasunobu Hashimoto (Director, Rakuten Belanja Online) dalam jumpa pers bertajuk Empowering Local Merchants di Jakarta (2/10/2014), baru segelintir yang memasarkan produknya secara online. Padahal, ungkapnya, berjualan secara online bisa membuka pasar baru yang sebelumnya tak terjangkau, misalnya lintas kota atau bahkan negara dan benua.
Yas, begitu panggilan akrab Yasunobu Hashimoto, mencontohkan kondisi di negara asalnya, Jepang. Di Jepang, 70% pedagang (merchant) yang bergabung di mal online-nya, Rakuten, berada di luar kota Tokyo. Sementara itu 67% pesanan berdatangan dari luar Tokyo.
Kondisi di Indonesia, kata Yas, mirip. Sejumlah 70% konsumen Rakuten berasal dari luar Jakarta. “Dari Jakarta 30%, Jawa Barat 19%, Jawa Timur 9%, Jawa Tengah 7%, Banten 7%, dan lain-lain “Indonesia bisa mengembangkan daerah-daerah,” kata Yas. Ia mengatakan, gadget adalah produk yang paling laris sekarang (21%), diikuti dengan fesyen perempuan (20%), asesori gadget (19%), kosmetik (9%), perangkat elektronik (8%), dan lain-lain.
“Rakuten ingin mengembangkan produk dan pedagang,” katanya sambil menyebutkan pertumbuhan trafik mobile dan pesanan melalui perangkat mobile yang tinggi selama semester pertama 2013 sampai semester pertama 2014. Karena itulah RBO mengajak para pengusaha UKM untuk bergabung di marketplace-nya, Rakuten Belanja Online (RBO), melalui program MicroB.
Apa sih microB? Ini adalah tawaran untuk bergabung di RBO bagi UKM yang ingin memulai bisnis online dan memiliki produk lokal yang unik. Syarat bergabungnya simpel, cukup mengisi formulir registrasi di situs RBO. Nanti RBO akan melakukan seleksi, yakni memverifikasi data pedagang dan keaslian produk yang dijual.
Mereka yang lulus seleksi akan mendapatkan hosting tak terbatas, kapasitas storage 100MB, bisa mengunggah 100 jenis produk dalam 6 bulan pertama, dan gratis biaya selama 6 bulan pertama, serta bebas mendesain banner tokonya sendiri. Setelah 6 bulan, pedagang akan dikenakan biaya 7% dari barang yang laku.
Program microB ini diperkenalkan September 2014, dan menurut Yas sudah direspon oleh 200 pedagang. “Setengahnya kami tolak karena tidak memenuhi seleksi,” ungkapnya.