Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, meminta masyarakat agar memasang aplikasi SafetiPin pada smartphone guna memberikan informasi mengenai segala keluhan, kondisi, ataupun adanya ancaman bahaya dan keamanan di wilayah DKI Jakarta. Memang apa sih SafetiPin itu?
Awalnya SafetiPin ditujukan bagi kaum wanita guna melaporkan pelecehan atau adanya tindakan kekerasan serta masalah keamanan di lingkungan mereka. Jika dicermati, SafetiPin mirip dengan aplikasi Waze namun untuk tujuan keamanan. Jika pengguna Waze bisa melaporkan segala kondisi yang terjadi di jalan raya, entah itu macet, ada kecelakaan, atau hambatan di jalan raya, maka SafetiPin bertujuan untuk melaporkan kondisi keamanan di lingkungan sekitar. Dengan saling berbagai informasi dan menampilkannya di SafetiPin, pengguna lain bisa mengetahui situasi serta keamanan di tiap wilayah.
Meski dibuat oleh pengembang asal India, namun pemerintah provinsi DKI Jakarta secara resmi menjadikan SafetiPin sebagai pilihan utama mengingat kinerja dan fitur yang ditawarkannya mampu menangani masalah pemantauan keamanan di Jakarta. Kedepannya, Pemprov DKI sedang mempersiapkan aplikasi pesaing bikinan anak bangsa. Hal ini dikarenakan informasi yang masuk ke SafetyPin langsung ke pemilik server yang bukan berada di DKI sehingga data yang terkumpul tidak bisa diketahui keakuratannya.
User interface
Tampilan SafetiPin mirip dengan aplikasi Map atau peta yang menampilkan daerah atau wilayah dimana kamu berada. Memanfaatkan internet maupun GPS, kamu akan langsung diarahkan ke lokasi saat mengaktifkannya. Jika Waze akan langsung menampilkan kondisi jalan raya beserta penggunanya yang sedang online, maka SafetiPin akan menampilkan tanda berupa Pin di beberapa area yang dibuat oleh pengguna lain. Pin ini merupakan informasi kondisi dari si pengguna dan mengunggahnya ke SafetiPin. Dibagian bawah, terdapat 4 fungsi berupa Menu, Score, Record, dan Feeling. Fungsi Menu menyediakan beragam fungsi yang bisa digunakan untuk memberikan laporan hingga profil pengguna. Tampilannya jelas dan mudah dimengerti. Bahkan aplikasi ini menyediakan link Tutorial mengenai apa dan bagaimana menggunakan SafetiPin.
Fitur
Ada empat cara yang bisa dilakukan jika ingin mengetahui seberapa aman kondisi suatu wilayah. Pertama, kamu bisa melihat berapa skor keamanan yang tercantum pada suatu area. Caranya, arahkan ke area yang ingin diketahui pada peta dan tekan ikon Score. Selanjutnya akan tampil Safety Score berdasarkan rating yang ada dengan skala tertinggi yaitu 5. Kedua, dengan melihat ikon warna yang menandakan tingkat keamanan, warna merah menandakan daerah rawan, sedangkan warna hijau menandakan daerah aman. Ketiga, dengan cara melihat Pin yang terpasang dan membaca keterangan yang tercantum didalamnya. Pin ini juga ditandai dengan warna sesuai dengan tingkat keamanan yang ada. Cara keempat dengan membaca Wall yang merupakan wadah untuk pengguna dalam memberikan komentar mengenai keamanan suatu wilayah.
Yang tidak kalah menarik adalah fungsi Track dimana akan melacak dan memantau keberadaan kamu saat di perjalanan. Dengan mengaktifkannya, kamu akan bisa dipantau oleh pengguna lain yang telah diberi ijin, sehingga mereka dapat memantau keberadaan dan bisa langsung memberikan informasi jika terjadi sesuatu. Fungsi ini cocok digunakan jika kamu keluar rumah di malam hari dan ingin terpantau oleh kerabat atau keluarga. Jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, kamu bisa memanfaatkan fungsi Emergency. Kamubisa memasukkan nomor kontak orang yang ingin dihubungi jika terjadi sesuatu, sehingga saat fungsi tersebut diaktifkan, otomatis akan langsung terhubung ke mereka melalui SMS dan email guna melaporkan posisi.
Fungsi lain yang menjadi perhatian dari Ahok sendiri yaitu Record. Pengguna bisa melaporkan segala keluhan yang terdiri dari Places, Harrassment, Hazard, dan Audit. Nantinya laporan ini bisa dipantau oleh Pemprov dan diharapkan mereka akan segera meresponnya dengan cepat. Pengguna juga bisa menggunakan fungsi Feeling untuk menandai area tertentu sesuai dengan tingkat keamanan yang dirasakan. Disertakan pula fungsi untuk menambahkan foto atau gambar guna menunjang laporan yang hendak ditampilkan.
Kinerja
Tampilan informasi serta detail yang diberikan pengguna cukup mewakili kondisi saat itu. Tidak hanya itu, fungsi Map Direction bisa dimanfaatkan sebagai penujuk arah ke lokasi tertentu. Sayangnya tidak seperti Waze yang terpantau secara real-time kondisinya, SafetiPin hanya akan melakukan update jika pengguna melakukan pembaruan. Sedangkan aplikasi ini hanya ‘menunggu’ pembaruan serta informasi yang dilakukan oleh penggunanya saja. Satu yang disayangkan, fitur Track yang sebenarnya sangat bermanfaat ini ternyata belum berfungsi penuh bagi pengguna di luar negara India. Mungkin hal ini jugalah yang membuat Pemprov DKI ingin membuat sendiri aplikasi tandingan dan semoga ide dari fungsi Track bisa diterapkan di negara kita. Diluar kekurangan tersebut, aplikasi ini tetap menjadi pilihan yang terbaik hingga saat ini dalam hal pemantau keamanan dan kondisi wilayah sekitar.
Kesimpulan:
Tidak salah jika Ahok menyarankan SafetiPin sebagai aplikasi ‘wajib’ bagi pengguna Jakarta. Apa yang ditawarkan bisa menjadi ‘penyelamat’ disaat kamu berada dalam wilayah atau kondisi rawan. Selain itu pengguna juga bisa melaporkan hal lain yang nantinya akan terpantau oleh Pemprov guna ditindak lanjuti.