
JAKARTA, PCplus – Lazimnya, chip komputer dibuat dari bahan silikon. Namun chip komputer berbasis kayu yang bisa hancur sendiri (biodegradable) ternyata bisa bekerja sebaik chip yang umum dipakai untuk komunikasi nirkabel. Begitu menurut sebuah penelitian.
Para peneliti ini mengatakan, chip baru tersebut bisa membantu mengurangi masalah sampah elektronik di dunia. Sampah elektronik ini tiap tahun bertambah dan mengandung bahan beracun. Bahan dari kayu yang transparan yang disebut kertas nanoselulosa itu disebutkan menjadi alternatif menarik terhadap plastik sebagai bidang permukaan untuk elektronik yang fleksibel.
Pada menufakturing chip konvensional, komponen-komponen seperti transistor dipasang di permukaan wafer yang kaku yang terbuat dari bahan semikonduksi seperti silikon. Para peneliti di University of Wisconsin, yang dipimpin oleh profesor listrik dan computer engineering Zhenqiang (Jack) Ma, membuat komponen-komponen elektronik dengan cara yang sama. Namu mereka menggunakan rubber stamp untuk mengangkanya dari wafer dan mentransfernya ke permukaan baru yang terbuat dari nanoselulosa. Ini mengurangi penggunaan bahan semikonduksi sampai 5000, tanpa mengorbankan kinerja.
Dalam dua demonya, Ma dan rekan-rekannya menunjukkan pemakaian nanoselulosa sebagai lapisan pendukung untuk sirkuit radio frequency yang berkinerja setara dengan yang dipakai pada smartphone dan tablet. Mereka juga menunjukkan bahwa chip-chip tersebut bisa dihancurkan oleh jamur biasa.
Saat ini kebanyakan bahan semikonduksi pada chip membentuk lapisan pendukung, dan komponen elektronik aktif hanya mewakiliki sepersekian bagian. Ini, kata Ma, adalah sampah yang mahal. Apalagi beberapa bahan juga bisa menimbulkan polusi yang serius ketika perangkatnya dibuang.
Para peneliti sebelumnya juga telah mendemokan bahwa nanoselulosa, yang dibuat dengan memecah serat-serat kayu menjadi ukuran nano, dapat menjadi bahan pendukung yang layak untuk berbagai perangkat elektronik, termasuk sel panel matahari. Namun demo ini adalah yang pertama yang mengungkap penggunaannya dalam sirkuit radio frequency berkinerja tinggi, kata Ma.
Ma mengatakan, chip seperti yang dibuat kelompoknya sudah siap untuk dikomersialkan. Namun ia menyebutkan perlunya tekanan lingkungan, atau lonjakan harga dari bahan semikonduktor yang langka seperti gallium, untuk industri elektronik mainstream untuk mengubah praktek yang ada dan membuat chip dari kayu dipertimbangkan.