JAKARTA, PCplus – Raksasa Internet Tiongkok Alibaba Group Holding Ltd mengambil alih startup e-commerce asal Singapura Lazada Group dengan nilai sekitar US$ 1 miliar. Akuisisi ini mencakup operasional Lazada di enam negara Asia: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Hmm, Alibaba memang sedang sibuk belanja untuk membesarkan bisnis e-commerce, logistik dan media, serta hiburan di luar negeri maupun di Tiongkok. Dana yang tersedia tak tanggung-tanggung, US$ 3,7 miliar tunai. Sebelumnya, pada Desember 2015, Alibaba sepakat untuk membeli harian South China Morning Post yang berbasis di Hongkong senilai HK$ 2,06 miliar (sekitar US$ 266 juta).
Tahun lalu, Alibaba bersama Foxconn Technology Group dan SoftBank Group Co. urunan dalam investasi US$ 500 juta untuk startup e-commerce India Snapdeal.com. Melalui anak perusahaanya, Alibaba di tahun 2015 juga menggelontorkan dana untuk perusahaan startup India Paytim senilai US$ 1 miliar. Tahun 2014, Alibaba membeli saham minor di layanan pos utama Singapura dengan nilai US$ 249 juta untuk menciptakan bisnis logistik e-commerce.
Pada akuisisi Lazada, Alibaba menyebutkan menanamkan US$ 500 juta untuk saham-saham yang baru dikeluarkan Lazada dan US$ 500 juta lagi untuk membeli saham yang dimiliki pemegang saham yang ada, yakni inkubator teknologi Jerman Rocket Internet AG (44%, senilai US$ 137 juta), operator supermarket Inggris Tesco PLC (8,6%, senilai US$ 129 juta), dan lembaga investasi Swedia Investment AB Kinnevik (3,8% senilai US$ 57 juta. Dana yang ditanamkan Alibaba di Lazada disebutkan bernilai US$ 1,5 miliar.
Investasi ini, kata Maximilian Bittner (Lazada Group Chief Executive), akan meningkatkan fokus mereka pada e-commerce, teknologi, pembayaran dan logistik.